Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2021, 12:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hiperemesis gravidarum adalah gangguan yang terjadi dengan gejala mual dan muntah ekstrem dan terus-menerus terjadi selama kehamilan.

Kondisi ini termasuk jarang terjadi. Meski begitu, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan ketidakseimbangan elektrolit.

Untungnya terdapat perawatan yang tersedia, termasuk obat-obatan untuk mencegah mual.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Mual pada Ibu Hamil

Penyebab

Hiperemesis gravidarum disebabkan oleh peningkatan kadar hormon serum yang cepat seperti HCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen.

Mual dan muntah yang ekstrem selama kehamilan dapat mengindikasikan kehamilan ganda atau mola hidatidosa (pertumbuhan jaringan abnormal).

Pada kasus hiperemesis gravidarum, terdapat beberapa faktor risiko yang memperbesar potensi terkena penyakit ini, antara lain:

  • Hiperemesis gravidarum selama kehamilan sebelumnya
  • Kelebihan berat badan
  • Mengalami kehamilan ganda
  • Menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya
  • Adanya penyakit trofoblas, yang melibatkan pertumbuhan abnormal sel-sel di dalam rahim.

Gejala

Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi selama trimester pertama kehamilan.

Gejala dari hiperemesis gravidarium yang umum terjadi ialah:

  • Mual dan muntah yang parah dan terus-menerus selama kehamilan
  • Air liur lebih banyak dari biasanya
  • Penurunan berat badan
  • Tanda-tanda dehidrasi, seperti urin berwarna gelap, kulit kering, lemas, pusing, atau pingsan
  • Sembelit
  • Ketidakmampuan untuk menerima cairan atau nutrisi dalam jumlah yang cukup.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Mual dan Muntah

Diagnosis

Hubungi dokter segera jika sedang hamil dan mengalami mual serta muntah yang parah atau jika memiliki salah satu gejala berikut:

  • Tanda-tanda dehidrasi
  • Tidak dapat mentoleransi cairan apa pun selama lebih dari 12 jam
  • Sakit kepala ringan atau pusing
  • Darah dalam muntah
  • Sakit perut
  • Penurunan berat badan lebih dari 5 pon atau 2,7 kilogram

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk diagnosis, seperti pengecekan tekanan darah dan denyut nadi.

Tes laboratorium berikut akan dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda dehidrasi:

  • Hitung darah lengkap
  • Elektrolit
  • Keton urin
  • Penurunan berat badan.

Dokter mungkin perlu menjalankan tes lain untuk memastikan pasien tidak memiliki masalah hati dan pencernaan.

Ultrasonografi kehamilan akan dilakukan untuk melihat apakah ibu mengandung bayi kembar. Ultrasonografi juga bertujuan memeriksa mola hidatidosa.

Perawatan

Jenis perawatan yang diperlukan tergantung pada seberapa sakit pasien. Perawatan yang umum dilakukan antara lain:

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Mual Saat Hamil

  • Tindakan pencegahan, dengan gelang antinausea, vitamin B6, dan/atau jahe
  • Makan dalam porsi kecil dan sering
  • Cairan intravena
  • Nutrisi parenteral total
  • Obat-obatan, seperti Promethazine, Meclizine dan Droperidol.

Komplikasi

Muntah parah berbahaya karena menyebabkan dehidrasi dan penambahan berat badan yang buruk selama kehamilan.

Selain itu, dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi kondisi ini mungkin menyebabkan seorang wanita mungkin mengalami pendarahan di kerongkongannya atau masalah serius lainnya dari muntah terus-menerus.

Kondisi tersebut dapat membuat ibu hamil sulit untuk terus bekerja atau mengurus diri sendiri.

Ini dapat menyebabkan kecemasan dan depresi pada beberapa wanita yang bertahan setelah kehamilan.

Pencegahan

Meskipun tidak ada cara yang diketahui untuk sepenuhnya mencegah hiperemesis gravidarum, langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah mual menjadi parah:

  • Makan dalam porsi kecil, sering
  • Makan makanan yang hambar
  • Menunggu sampai mual membaik sebelum mengonsumsi suplemen zat besi
  • Menggunakan gelang antinausea, vitamin B6 dan/atau jahe, seperti yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan.

Baca juga: 8 Tanda Kehamilan Awal, Tak Hanya Mual dan Haid Terlambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com