KOMPAS.com - Hiperemesis gravidarum adalah gangguan yang terjadi dengan gejala mual dan muntah ekstrem dan terus-menerus terjadi selama kehamilan.
Kondisi ini termasuk jarang terjadi. Meski begitu, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Untungnya terdapat perawatan yang tersedia, termasuk obat-obatan untuk mencegah mual.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Mual pada Ibu Hamil
Hiperemesis gravidarum disebabkan oleh peningkatan kadar hormon serum yang cepat seperti HCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen.
Mual dan muntah yang ekstrem selama kehamilan dapat mengindikasikan kehamilan ganda atau mola hidatidosa (pertumbuhan jaringan abnormal).
Pada kasus hiperemesis gravidarum, terdapat beberapa faktor risiko yang memperbesar potensi terkena penyakit ini, antara lain:
Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi selama trimester pertama kehamilan.
Gejala dari hiperemesis gravidarium yang umum terjadi ialah:
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Mual dan Muntah
Hubungi dokter segera jika sedang hamil dan mengalami mual serta muntah yang parah atau jika memiliki salah satu gejala berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk diagnosis, seperti pengecekan tekanan darah dan denyut nadi.
Tes laboratorium berikut akan dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda dehidrasi:
Dokter mungkin perlu menjalankan tes lain untuk memastikan pasien tidak memiliki masalah hati dan pencernaan.
Ultrasonografi kehamilan akan dilakukan untuk melihat apakah ibu mengandung bayi kembar. Ultrasonografi juga bertujuan memeriksa mola hidatidosa.
Jenis perawatan yang diperlukan tergantung pada seberapa sakit pasien. Perawatan yang umum dilakukan antara lain:
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Mual Saat Hamil
Muntah parah berbahaya karena menyebabkan dehidrasi dan penambahan berat badan yang buruk selama kehamilan.
Selain itu, dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi kondisi ini mungkin menyebabkan seorang wanita mungkin mengalami pendarahan di kerongkongannya atau masalah serius lainnya dari muntah terus-menerus.
Kondisi tersebut dapat membuat ibu hamil sulit untuk terus bekerja atau mengurus diri sendiri.
Ini dapat menyebabkan kecemasan dan depresi pada beberapa wanita yang bertahan setelah kehamilan.
Meskipun tidak ada cara yang diketahui untuk sepenuhnya mencegah hiperemesis gravidarum, langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah mual menjadi parah:
Baca juga: 8 Tanda Kehamilan Awal, Tak Hanya Mual dan Haid Terlambat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.