KOMPAS.com - Coulrophobia adalah jenis ketakutan (fobia) terhadap badut. Kondisi ini adalah fobia spesifik yang melibatkan ketakutan akan situasi atau objek tertentu.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang memiliki rasa tidak nyaman terhadap badut memiliki coulrophobia.
Kesadaran terhadap adanya coulrophobia masih relatif baru.
Baca juga: Kenali Apa itu Fobia, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya
Melansir Cleveland Clinic, istilah coulrophobia muncul pada akhir 1990-an. “Coulro” adalah kata Yunani untuk pejalan kaki panggung.
Film bertemakan badut dengan tema menyeramkan seperti “It” atau “Joker” membuat banyak orang lebih sadar tentang adanya fobia ini.
Orang dengan coulrophobia akan memiliki ketakutan dan ketidaknyamanan ekstrem terhadap badut.
Tidak hanya melalui gambar mati atau bergerak, bertemu badut di dunia nyata juga dapat menjadi pemicu.
Gejala lain dapat termasuk:
Umumnya, fobia dapat timbul akibat peristiwa traumatis atau menakutkan.
Baca juga: Gejala Phobia Darah dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Namun, terkadang juga seseorang memiliki ketakutan tanpa alasan yang jelas.
Beberapa kemungkinan penyebab timbulnya coulrophobia dapat meliputi:
Tidak ada panduan khusus untuk mendiagnosis coulrophobia.
Namun, penyedia layanan kesehatan dapat merujuk kepada psikolog untuk mendapatkan evaluasi kesehatan mental.
Seseorang kemungkinan memiliki gangguan fobia spesifik terhadap badut jika mengalami ketakutan saat:
Baca juga: Takut Saat Mendengar Suara Ambulans? Hati-hati Fonofobia
Coulrophobia dapat dilakukan dengan terapi.
Beberapa terapi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
Selain itu, obat antidepresan atau antikecemasan juga dapat membantu dalam beberapa kasus tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.