Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2021, 17:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kista pilonidal adalah kantong abnormal di kulit yang biasanya berisi rambut dan serpihan kulit.

Kista pilonidal hampir selalu terletak di dekat tulang ekor di bagian atas celah bokong.

Kista pilonidal biasanya terjadi ketika rambut menusuk kulit dan kemudian menjadi tertanam.

Baca juga: Kista

Jika kista pilonidal terinfeksi, abses yang dihasilkan seringkali sangat menyakitkan.

Kista dapat dikeringkan melalui sayatan kecil atau diangkat melalui pembedahan.

Penyebab

Para ahli belum mengetahui semua penyebab kista pilonidal.

Namun, mereka tahu bahwa rambut yang tumbuh ke dalam yang ditemukan di lipatan bokong menyebabkan infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya kista pilonidal.

Jika tidak diobati, kista pilonidal dapat menyebabkan abses atau rongga sinus.

Keduanya merupakan tanda bahwa infeksi kulit semakin parah.

Siapa pun bisa terkena kista pilonidal, tetapi paling sering terjadi pada pria muda.

Seseorang dapat lebih mungkin mengembangkan kista pilonidal jika:

  • Terlahir dengan lesung pipit atau lubang di area tulang ekornya
  • Menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk
  • Kelebihan berat badan
  • Memiliki banyak bulu tubuh, terutama jika tebal atau kasar
  • Mengenakan pakaian ketat yang menekan area tulang ekor
  • Memiliki anggota keluarga dengan kista pilonidal.

Gejala

Ketika terinfeksi, kista pilonidal menjadi massa yang membengkak (abses).

Tanda dan gejala kista pilonidal yang terinfeksi meliputi:

Baca juga: Kenali Apa itu Kista, Jenis, sampai Penyebabnya

  • Nyeri
  • Kemerahan pada kulit
  • Drainase nanah atau darah dari lubang di kulit
  • Bau busuk karena mengeluarkan nanah.

Diagnosis

Dokter biasanya mendiagnosis kista pilonidal berdasarkan letak dan bagaimana tampilan serta keparahannya.

Sangat jarang, dokter mungkin melakukan pemindaian CT atau MRI untuk mencari rongga sinus (lubang kecil) yang mungkin terbentuk di bawah permukaan kulit.

Perawatan

Tergantung pada tingkat keparahan gejala, pasien mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat kista pilonidal.

Selain itu, ada beberapa metode pengobatan lain yang tersedia selain operasi, antara lain:

  • Mengeringkan kista
  • Suntikan (fenol, senyawa kimia asam) 
  • Antibiotik
  • Terapi laser.

Sambil menunggu perawatan, pasien dapat mencoba mengatasi rasa sakit dengan menggunakan kompres hangat di area yang terkena untuk menenangkan kulit.

Komplikasi

Apabila kista pilonidal yang terinfeksi menjadi kronis dan tidak diobati dengan benar, pasien berisiko lebih tinggi terkena jenis kanker kulit karsinoma sel skuamosa.

Baca juga: Kista: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Pencegahan

Untuk membantu mencegah kista pilonidal, cobalah untuk:

  • Jaga kebersihan area
  • Menurunkan berat badan jika diperlukan
  • Hindari duduk terlalu lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau