Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 19:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Herniasi otak terjadi ketika jaringan otak, darah, dan cairan serebrospinal bergeser dari posisi normalnya di dalam tengkorak.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pembengkakan akibat cedera kepala, stroke, pendarahan, atau tumor otak.

Kondisi ini merupakan keadaan darurat yang membutuhkan perhatian medis segera karena dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.

Baca juga: Ensefalitis (Radang Otak)

Penyebab

Dilansir dari Medlineplus, Penyebab dari herniasi otak meliputi:

Penyebab umum

  • Cedera kepala yang menyebabkan darah terkumpul di permukaan otak
  • Stroke
  • Pendarahan otak
  • Tumor otak.

Penyebab lainnya

  • Abses dari infeksi bakteri atau jamur
  • Penumpukan cairan di otak
  • Operasi otak
  • Cacat pada struktur otak
  • Tumor atau masalah pembuluh darah.

Gejala

Berdasarkan Healthline, gejala herniasi otak meliputi:

  • Sakit kepala
  • Merasa ngantuk
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Tekanan darah terlalu tinggi atau rendah
  • Hilangnya atau peningkatan refleks
  • Kejang
  • Sesak napas atau napas cepat
  • Postur tubuh yang tidak normal
  • Gerakan tubuh yang kaku
  • Gagal jantung
  • Hilang kesadaran
  • Koma.

Baca juga: 7 Gejala Pembekuan Darah di Otak yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis

Menurut Healthline, diagnosis herniasi otak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Tes pencitraan mencakup Ct-scan, X-ray, dan MRI untuk menentukan herniasi otak
  • Analisis komprehensif mengenai riwayat medis dan gejala saat ini
  • Mengidentifikasi dan mengevaluasi struktur otak untuk memeriksa herniasi.

Perawatan

Perawatan ditujukan untuk menghilangkan pembengkakan dan tekanan di dalam otak yang menyebabkan herniasi.

Perawatan juga dapat mencegah kerusakan otak lebih lanjut dan kematian.

Berdasarkan Healthline, perawatan herniasi otak meliputi:

  • Operasi untuk mengangkat tumor, bekuan darah, atau abses
  • Ventrikulostomi atau operasi untuk membuang cairan
  • Terapi osmotik atau diuretik untuk menarik cairan keluar dari jaringan otak
  • Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.

Selain itu, juga terdapat perawatan lain yang dapat Anda terima seperti:

  • Oksigen
  • Sedasi
  • Obat untuk mengontrol kejang
  • Antibiotik untuk mengobati abses atau mencegah infeksi.

Baca juga: Abses Otak

Komplikasi 

Jika herniasi otak tidak segera ditangani, gangguan pada jaringan otak dapat merusak struktur vital dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi seperti:

  • Kematian otak
  • Henti napas atau jantung
  • Kerusakan otak permanen
  • Koma
  • Kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Dicibir gara-gara Masih Sempat Dandan di Pemakaman Titiek Puspa, Inul Daratista: Kalau Bisa Pakai Bulu Mata

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Telepon Cak Imin, Prabowo Minta Menteri-menterinya Rapatkan Barisan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Meninggal Dunia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Anggotanya Foto dengan Hercules, Danjen Kopassus Minta Maaf

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

BI Cabut 4 Pecahan Uang Kertas Rupiah, Tukar Sebelum 30 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ada Usulan Wapres Dicopot, Ketua MPR: Gibran Wakil Presiden yang Sah!

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dokumen Rusia Ungkap Pengkhianatan, Kader PDI-P Waspada di Bawah Komando Megawati

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Komentari Gugatan Ariel Dkk, Saldi Isra: Jangan Nyanyi Aja yang Jelas, Permohonan ke MK Juga Harus Jelas

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Warganet Keluhkan Harus Bayar Saat Ambil Motor yang Dicuri, Apa Kata Polri?

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kopassus Bakal Tindak Aksi Premanisme, Termasuk yang Mengatasnamakan Ormas

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kisah Cholis Kembali Berburu Pekerjaan di Usia 48

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mencopot Wakil Presiden Gibran Rakabuming

api-1 . MOST-POPULAR

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rusia Deklarasi Gencatan Senjata 72 Jam, Putin Incar Ukraina jika Melanggar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau