Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2022, 11:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker mata cenderung jarang terjadi. Pembelahan abnormal tersebut dapat memengaruhi bagian luar mata hingga ke dalam bola mata.

Bagian luar mata meliputi kelopak mata, terdiri dari otot, kulit, dan saraf.

Sementara itu, kanker yang dimulai di dalam bola mata disebut kanker intraokular. Jenis yang paling umum pada orang dewasa adalah melanoma dan limfoma.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Mata yang Perlu Diwaspadai

Kanker mata yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah retinoblastoma, dimulai di sel-sel retina.

Kanker juga dapat menyebar ke mata dari bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru atau payudara.

Gejala

Banyak orang dengan kanker mata mungkin tidak memiliki gejala hingga tumor berkembang lebih lanjut. Tanda dan gejala yang harus segera dikonsultasikan, meliputi:

  • penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan secara tiba-tiba
  • adanya bintik yang bergerak di sekitar bidang penglihatan, atau kilatan cahaya
  • kehilangan bidang visual
  • bintik hitam yang tumbuh di iris
  • perubahan ukuran atau bentuk pupil
  • perubahan posisi bola mata
  • mata menonjol
  • mengubah cara mata bergerak.

Jarang ada rasa sakit dengan kanker mata kecuali jika tumor berukuran besar.

Gejala-gejala ini mungkin berkaitan dengan kondisi lain yang belum tentu mengindikasikan kanker.

Penyebab

Melanoma mata dapat terjadi saat sel-sel penghasil pigmen mata membelah dan berkembang biak terlalu cepat.

Akibatnya, terdapat gumpalan jaringan yang dikenal sebagai tumor.

Baca juga: Kenali Apa itu Retinoblastoma, Kanker Mata yang Kerap Menyerang Anak

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang dengan kanker mata:

  • warna mata lebih terang: jika memiliki mata biru, abu-abu, atau hijau, maka risiko terkena melanoma
  • ras: risiko lebih tinggi pada orang kulit putih dibanding dengan ras lainnya
  • usia lebih tua: kanker mata akan lebih mungkin terjadi pada orang usia lanjut
  • kondisi bawaan tertentu: kondisi seperti nevus displastsik, melanositosis, okulodermal,, dan sindrom kanker BAP1 dapat meningkatkan risiko seseorang
  • riwayat keluarga: seseorang dengan keluarga yang memiliki riwayat kanker mata juga lebih mungkin terkena hal serupa.

Diagnosis

Apabila dokter atau ahli kacamata mencurigai seseorang memiliki gangguan, mereka akan merujuk ke dokter spesialis mata.

Beberapa tes yang akan dilakukan, yaitu:

  • pemeriksaan mata: untuk melihat struktur secara lebih rinci dan memeriksa kelainan pemindaian
  • ultrasound mata: penggunaan batang kecil yang ditempatkan di atas mata tertutup dan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membentuk gambar bagian dalam mata
  • angiogram fluoresen: penggunaan kamera khusus yang disuntikkan pewarna untuk mengambil foto bagian dalam mata
  • biopsi: penggunaan jarum tipis untuk mengambil sampel kecil sel tumor dan diuji di laboratorium.

Perawatan

Pilihan pengobatan bergantung pada hasil tes, lokasi dan ukuran kanker, serta stadium yang sedang dijalani.

Baca juga: Retinoblastoma

Selain itu, kemampuan untuk melihat, usia, dan kesehatan secara menyeluruh juga akan menjadi pertimbangan.

Pengobatan akan dilakukan untuk menyelamatkan mata dan menjaga kemampuan untuk melihat, serta mencegah penyebaran kanker.

Beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk mengobati kanker mata, yaitu:

  • terapi radiasi
  • terapi laser
  • terapi fotodinamik
  • pembedahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com