Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS)

Kompas.com - 01/04/2022, 18:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS) adalah infeksi kulit serius yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Bakteri ini menghasilkan racun eksfoliatif yang menyebabkan lapisan luar kulit melepuh dan mengelupas, seperti disiram dengan cairan panas.

Baca juga: Infeksi Bakteri

Penyebab

Melansir Healthline, masalah muncul ketika bakteri Staphylococcus aureus masuk ke dalam tubuh melalui celah di kulit.

Racun yang dihasilkan bakteri merusak kemampuan kulit untuk bersatu, sehingga menyebabkan pengelupasan yang menjadi ciri khas Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS).

Racun juga bisa masuk ke aliran darah dan menghasilkan reaksi di seluruh kulit.

Faktor risiko 

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS), yaitu:

  • Anak-anak di bawah usia 6 tahun, terutama bayi baru lahir
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Memiliki ginjal yang kurang berkembang atau tidak berfungsi dengan baik untuk mengeluarkan racun dari tubuh.

Gejala 

Berdasarkan WebMD, gejala Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS)meliputi:

  • Kemerahan pada kulit
  • Demam
  • Lepuh
  • Kulit yang lembap
  • Kelemahan
  • Kehilangan cairan
  • Panas dingin
  • Area merah yang menyakitkan di sekitar area infeksi
  • Lapisan atas kulit yang rontok dengan sedikit gesekan atau tekanan
  • Luka di sekitar area popok dan tali pusar pada bayi baru lahir
  • Luka pada lengan, kaki, dan batang tubuh.

Baca juga: Memahami Cara Kerja Antibiotik dalam Membasmi Infeksi Bakteri

Diagnosis 

Menurut Healthline, diagnosis Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Pemeriksaan fisik
  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
  • Biopsi atau kultur kulit untuk membuat diagnosis yang lebih pasti.
  • Tes darah
  • Uji sampel jaringan bagian dalam tenggorokan dan hidung.

Perawatan 

Pada umumnya, dokter akan Anda akan dirawat inap untuk pemberian obat yang maksimal.

Berikut beberapa pengobatan yang diberikan untuk mengatasi Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS), antara lain:

  • Antibiotik oral atau intravena untuk membersihkan infeksi
  • Resep obat nyeri
  • Krim untuk melindungi kulit yang terbuka.

Selain itu, Anda akan diminta untuk minum banyak cairan karena lepuh yang mengeluarkan cairan dapat menyebabkan dehidrasi.

Komplikasi 

Dilansir dari WebMD,Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) dapat menghasilkan komplikasi seperti:

Baca juga: Awas, Kamar Mandi Bisa Jadi Sarang Bakteri Jika Jarang Dibersihkan

  • Pneumonia
  • Syok
  • Dehidrasi
  • Bakteremia, infeksi masuk ke dalam darah
  • Sepsis, respon tubuh terhadap infeksi merusak jaringannya sendiri
  • Hipotermia
  • Penyebaran infeksi
  • Infeksi sekunder.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau