KOMPAS.com - Pelvic organ prolapse atau prolaps organ panggul merupakan masalah kesehatan ketika organ di panggul tergelincir dari posisi normalnya dan menonjol ke dalam vagina.
Bagian yang terkena bisa berupa rahim (uterus), usus, kandung kemih atau bagian atas vagina.
Prolaps tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Baca juga: 15 Penyebab Nyeri Panggul pada Wanita yang Perlu Diketahui
Gejala biasanya dapat diringankan dengan latihan dasar panggul dan perubahan gaya hidup, tetapi terkadang perawatan medis diperlukan.
Pelvic organ prolaps adalah salah satu jenis kelainan dasar panggul.
Gangguan dasar panggul yang paling umum adalah:
Prolaps organ panggul terjadi ketika otot atau jaringan ikat panggul tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor risiko yang paling umum adalah:
Tekanan dari prolaps dapat menyebabkan tonjolan pada vagina yang terkadang dapat dirasakan atau terlihat.
Baca juga: Pelvic Organ Prolapse: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Wanita dengan pelvic organ prolaps biasanya merasakan tekanan yang tidak nyaman selama aktivitas fisik atau seks.
Gejala lain dari pelvic organ prolaps meliputi:
Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul.
Pasien biasanya diminta untuk mengejan atau batuk selama pemeriksaan sehingga dokter dapat melihat kemungkinan prolaps atau kebocoran urine.
Perawatan untuk pelvic organ prolaps tergantung pada jenis prolaps yang dialami, gejala, usia, masalah kesehatan lainnya, dan aktivitas seksual.
Pilihan perawatan dapat meliputi:
Baca juga: Nyeri Panggul
Temui dokter umum jika mengalami salah satu gejala prolaps.
Hubungi dokter juga jika melihat benjolan di dalam atau di sekitar vagina.
Pelvic organ prolaps jarang mengancam nyawa.
Tetapi kondisi ini juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:
Para peneliti sedang mempelajari cara untuk mencegah prolaps organ panggul.
Langkah-langkah berikut dapat mengurangi risiko terkena masalah dasar panggul:
Baca juga: Radang Panggul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.