KOMPAS.com - Badan pegal-pegal saat bangun tidur bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti posisi tidur yang salah, kurang tidur, dan masalah kesehatan tertentu.
Namun, tubuh yang terasa pegal-pegal dan disertai dengan gejala yang lainnya bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti radang sendi dan lupus.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab badan pegal-pegal saat bangun tidur berikut ini.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Badan Terasa Pegal-pegal?
Ada beberapa kondisi yang membuat Anda terbangun dengan badan yang pegal-pegal.
Disarikan dari Healthline dan Medical News Today, berikut adalah penyebab badan pegal-pegal saat bangun tidur yang perlu diketahui.
Tidur dengan posisi yang salah, seperti dengan posisi tengkurap, bisa membuat tubuh terasa pegal saat bangun tidur.
Bahkan, Anda bisa mengalami kerusakan otot jika tidur dengan posisi tulang belakang yang tertekuk atau memutar selama lebih dari 10 menit.
Tubuh yang terasa nyeri, kelelahan, dan memiliki otot yang kaku adalah gejala fibromyalgia, atau masalah kesehatan kronis yang membuat seluruh terasa tubuh sakit dan nyeri.
Penyebab fibromyalgia tidak diketahui secara pasti, namun usia yang sudah senja dan mengidap lupus atau radang sendi bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan ini.
Baca juga: Badan Terasa Pegal-pegal Gejala Apa? Berikut Penjelasannya…
Flu, selesma, dan infeksi virus atau bakteri yang lainnya dapat membuat tubuh terasa nyeri dan sakit.
Saat mengalami infeksi, sistem imun tubuh akan mengirimkan sel darah putih untuk melawannya sehingga akan menyebabkan inflamasi dan membuat tubuh terasa kaku dan pegal-pegal.
Inflamasi dan pembengkakan akan terjadi ketika tubuh mengalami retensi cairan sehingga otot terasa sakit dan pegal.
Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan masalah kesehatan ini, yakni gangguan tiroid, sirosis, dan penyakit ginjal kronis.
Hipokalemia adalah masalah kesehatan di mana seseorang memiliki kadar kalium yang rendah di dalam aliran darah.
Kadar kalium yang rendah dapat memengaruhi fungsi otot dan saraf sehingga meningkatkan risiko kram otot, nyeri, dan lemas.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Pegal