KOMPAS.com - Lendir dalam tinja merupakan sesuatu yang normal. Hanya saja, lendir biasanya cenderung bening dan tidak terlihat dengan mata telanjang.
Jika lendir berlebih dan terlihat jelas, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah pada sistem pencernaan.
Untuk diketahui, lendir adalah zat kental yang berfungsi melindungi dan melumasi jaringan serta organ halus dalam tubuh.
Baca juga: BAB Keluar Darah Bisa Jadi Gejala Apa?
Lendir juga berfungsi untuk mengurangi kerusakan yang mungkin disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Selain itu, lendir dapat melindungi terhadap asam lambung atau cairan atau iritasi yang berpotensi berbahaya lainnya.
Kelebihan lendir dalam tinja dapat menunjukkan masalah saluran pencernaan atau gastrointestinal (GI).
Perubahan tingkat lendir terletak pada lapisan mukosa di usus yang dipecah sebagai hasil dari proses inflamasi.
Dengan demikian, lendir dapat dikeluarkan melalui tinja.
Kondisi ini akan menyebabkan patogen di dalam usus besar mengalir ke tubuh dan membuat seseorang jatuh sakit.
Melansir Gutcare, ada beberapa kondisi umum yang dapat menyebabkan peningkatan kadar lendir, yaitu:
Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Kelebihan lendir dalam tinja terkadang disertai dengan gejala lain. Gejala-gejala tersebut antara lain:
Siapa pun yang belum pernah didiagnosis dengan kondisi BAB berlendir, segera temui dokter.
Terutama benar jika lendir disertai dengan gejala pencernaan lainnya seperti:
Baca juga: 7 Bahaya Menahan BAB yang Perlu Diwaspadai
Jika lendir dalam tinja biasa terjadi karena kondisi yang sudah didiagnosis seperti IBS atau kolitis ulserativa, tetap penting untuk rutin berkonsultasi dengan dokter.
Secara umum, diagnosis cukup dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes darah.
Hasil tes akan memberi dokter gambaran tentang kesehatan fisik pasien.
Jika informasi tambahan diperlukan, dokter akan melakukan lebih banyak tes. Di antaranya:
Perawatan yang terhadap BAB berlendir tergantung pada penyebabnya. Beberapa kondisi akan membutuhkan obat dan yang lainnya tidak.
Misalnya, perubahan pola makan dengan menghindari makanan tertentu dapat membantu mengelola gejala IBS.
Periksakan ke dokter untuk mendapat diagnosis tepat, agar perawatan BAB berlendir bisa efektif.
Baca juga: 8 Penyebab BAB Keras dan Cara Mengatasinya
Tinja berlendir dapat dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat, antara lain:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.