Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2021, 18:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sendi merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghubung antartulang.

Sendi juga membantu manusia dapat menggerakkan tubuhnya untuk melakukan berbagai aktivitas.

Sendi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia sehingga ketika muncul masalah pada persendian akan timbul nyeri atau rasa tidak nyaman.

Lutut, siku, pergelangan tangan dan kaki merupakan bagian tubuh yang cukup sering mengalami nyeri sendi.

Baca juga: Mengenal Macam-macam Sendi, Fungsi, dan Contohnya

Namun, nyeri sendi yang terjadi berulang bukanlah hal yang wajar sebab kondisi ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada persendian.

Salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan nyeri pada persendian adalah haemarthrosis, yaitu perdarahan di dalam rongga sendi.

Melansir Medical News Today, haemarthrosis paling sering terjadi pada sendi sinovial, yaitu:

  • Lutut
  • Pergelangan kaki
  • Kaki
  • Siku
  • Pinggul
  • Bahu
  • Pergelangan tangan.

Perdarahan sendi ini dapat terjadi ketika mengalami cedera, tetapi juga dapat terjadi akibat komplikasi dari hemofilia.

Hemofilia adalah kelainan perdarahan genetik yang menyebabkan darah tidak membeku secara normal karena protein pembekuan darah rusak atau hilang.

Haemarthrosis menyebabkan rasa sakit yang parah dan pembengkakan pada sendi, bahkan menyebabkan kelainan bentuk.

Jika kondisi ini tidak segera diobati maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada persendian.

Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Sendi

Hal ini dikarenakan paparan darah yang lama dapat merusak tulang rawan. Akhirnya tulang rawan tidak dapat melindungi tulang dari gesekan.

Tulang yang saling bergesekan inilah yang menimbulkan rasa sakit. Seiring waktu, kondisi ini menyebabkan penderita sulit bergerak pada sendi yang terkena.

Gejala

Gejala awal seseorang mengalami perdarahan sendi yang mengarah ke haemarthrosis, di antaranya adalah:

  • Sendi terasa hangat
  • Pembengkakan pada sendi
  • Sensasi kesemutan pada persendian
  • Bayi dengan sendi berdarah mungkin mudah tersinggung atau menangis tanpa alasan yang dapat ditentukan oleh orang tua

Jika tidak segera mendapat penanganan maka haemarthrosis dapat memburuk disertai gejala berikut:

  • Kulit di atas sendi terasa hangat
  • Pembengkakan
  • Sendi terasa kaku
  • Rasa sakit atau nyeri pada sendi
  • Sendi terasa lembut atau lebih sensitif saat disentuh
  • Penurunan atau kehilangan rentang gerak, misalnya tangan yang tertekuk tidak dapat diluruskan kembali seperti semula
  • Rasa tidak nyaman di sekitar persendian
  • Lebam atau memar yang berlebihan di sekitar sendi yang terkena

Baca juga: Diabetes Bisa Sebabkan Gangguan Sendi, Kok Bisa?

Penyebab

Merangkum Healthline dan WebMD, jika darah mengalir ke sendi sinovial maka akan menyebabkan kerusakan sendi karena bercampur dengan cairan sinovial.

Ketika hal ini terjadi karena cedera maka kemungkinan besar dapat sembuh dan pulih kembali.

Namun, jika kondisi ini terjadi berulang kali pada persendian maka akan menyebabkan radang sendi.

Pada kerusakan yang parah penderita tidak dapat menggerakkan sendi atau merasa nyeri ketika digerakkan.

Selain itu, terdapat beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan haemarthrosis, yaitu:

  1. Trauma atau cedera, seperti keseleo, patah tulang, atau robeknya ligamen
  2. Komplikasi operasi, seperti arthroscopy
  3. Memiliki kelainan darah, seperti hemofilia
  4. Penggunaan obat antikoagulasi atau obat pengencer darah, seperti warfarin
  5. Infeksi pada sendi
  6. Osteoartritis, peradangan pada persendian karena keausan tulang rawan
  7. Artritis, radang sendi
  8. Kanker, biasanya leukemia
  9. Memiliki penyakit ginjal atau hati kronis

Diagnosis

Dikutip dari WebMD, untuk mendiagnosis haemarthrosis dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan anamnesis dengan pasien.

Baca juga: 6 Obat Radang Sendi dan Fungsinya

Beberapa pemeriksaan berikut dapat membantu memastikan diagnosis, yaitu:

  1. Analisis sampel cairan sendi
    Untuk melihat apakah terdapat darah yang bercampur dengan cairan sinovial dan dapat digunakan untuk mengurangi tekanan pada sendi
  2. Rontgen
    Untuk menentukan tingkat kerusakan pada area persendian yang terkena dan mendeteksi tumor tulang
  3. MRI dan CT scan
    Untuk mencari kelainan pada persendian yang dapat menyebabkan haemarthrosis
  4. Tes darah
    Untuk mengetahui apakah terdapat gangguan perdarahan dengan mengukur jumlah faktor pembekuan darah penderita

Komplikasi

Dilansir dari Healthline, perdarahan sendi dapat merusak sendi, bahkan menyebabkan kerusakan permanen.

Seiring waktu, jaringan lunak, tendon, dan ligamen di sekitar sendi dapat menyusut dan menyebabkan berkurangnya atau hilangnya rentang gerak pada sendi.

Kerusakan sendi juga dapat meningkatkan risiko perdarahan tambahan pada sendi yang sama, dan menyebabkan:

  • hilangnya kekuatan pada otot-otot di sekitar sendi
  • sendi terasa nyeri saat digunakan
  • sendi terasa nyeri, bahkan saat beristirahat
  • tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, membawa beban berat, atau naik turun tangga
  • artritis degeneratif, di mana tulang rawan hancur

Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Radang Sendi

Perawatan

Perawatan untuk haemarthrosis disesuaikan dengan penyebab yang mendasari kerusakan sendi dan juga seberapa parah kerusakannya.

Jika kondisi medis lain yang menyebabkan perdarahan maka dokter perlu mendiagnosis dan mengobatinya secara terpisah.

Dokter dapat mengobati haemarthrosis, rasa sakit, dan berkurangnya rentang gerak karena kerusakan sendi, dengan operasi.

Pada penderita hemofilia, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli hematologi mengenai penanganan yang tepat.

Namun, umumnya penderita hemofilia melakukan terapi penggantian faktor pembekuan melalui infus dan obat yang dapat merangsang pembentukan faktor pembekuan darah.

Mengutip Medical News Today, berikut beberapa perawatan yang dilakukan untuk penderita haemarthrosis:

  1. Operasi sinovektomi
    Untuk mengangkat lapisan sinovial sendi, yaitu lapisan yang mengandung pembuluh darah sehingga dapat menghentikan perdarahan
  2. Operasi penggantian sendi
    Biasanya dilakukan pada lutut dan panggul, dengan membuang sendi dan tulang yang rusak dan diganti dengan sendi buatan
  3. Terapi fisik, dilakukan setelah operasi untuk:
    - mengurangi peradangan dan rasa sakit
    - meningkatkan jangkauan gerak dan memperkuat otot-otot di sekitar sendi
    - meningkatkan fungsi persendian
    - belajar bagaimana menghindari gerakan yang menyakitkan

Baca juga: 5 Makanan yang Pantang bagi Penderita Nyeri Sendi

Pencegahan

Haemarthrosis dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:

  1. Lakukan aktivitas atau olahraga yang dapat memperkuat otot
  2. Jaga berat badan tetap ideal, lakukan diet jika kelebihan berat badan
  3. Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan perdarahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com