KOMPAS.com - Fotokeratitis, juga dikenal sebagai keratitis ultraviolet (UV), adalah sindrom akut yang terjadi akibat paparan sinar UV pada mata.
Terpaan sinar ultraviolet dapat merusak kornea dan konjungtiva untuk sementara.
Paparan pada awalnya tidak terlihat oleh pasien, karena ada periode laten (6 sampai 12 jam) antara paparan dan timbulnya gejala.
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Untuk diketahui, mata bisa rusak akibat paparan sinar ultraviolet.
Secara khusus, sinar UV-A dan UV-B dari matahari dapat menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka panjang pada mata serta memengaruhi penglihatan.
Meskipun matahari juga memancarkan radiasi UV-C, sinar tersebut diserap oleh lapisan ozon dan tidak merusak mata.
Selain sinar matahari langsung, sumber sinar ultraviolet lain yang dapat menyebabkan fotokeratitis antara lain:
Menatap langsung ke matahari, seperti saat gerhana matahari juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih lama dan serius pada retina.
Jika menderita fotokeratitis, seseorang akan mengalami satu atau lebih gejala berikut:
Baca juga: 8 Penyebab Infeksi Mata dan Cara Mengobatinya
Gejala dapat berlangsung dari 6 hingga 24 jam, tetapi biasanya hilang dalam waktu 48 jam.
Semakin lama terpapar sinar UV, semakin parah gejala yang dialami.
Dokter akan memeriksa mata dan mengajukan pertanyaan tentang aktivitas serta kondisi lingkungan kerja.
Setelah itu, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan mata untuk melihat keparahan dan mengesampingkan kemungkinan penyakit mata lain.
Hal ini dilakukan dengan meneteskan fluorescein pada mata yang akan membantu mendiagnosis ketidakteraturan superfisial pada permukaan kornea.
Jika gejala fotokeratitis terus mengganggu selama lebih dari satu atau dua hari, segera temui dokter.
Baca juga: Konsumsi Suplemen Baik Untuk Kesehatan Mata, Benarkah?
Anda perlu memeriksakan diri ke dokter segera jika memiliki salah satu dari gejala berikut:
Fotokeratitis biasanya sembuh dengan sendirinya dalam satu hingga dua hari.
Perawatan untuk kondisi ini biasanya berpusat pada pengurangan gejala sehingga pengidap bisa merasa lebih nyaman.
Jika merasa memiliki gejala fotokeratitis, dokter biasanya merekomendasikan pereda nyeri atau obat tetes mata antibiotik.
Tips perawatan di bawah ini juga dapat dicoba untuk meredakan gejala:
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata
Paparan jangka panjang radiasi UV bahkan dalam jumlah kecil dapat meningkatkan risiko terkena katarak atau degenerasi makula.
Selain itu, paparan UV jangka panjang juga dapat menyebabkan peningkatan jaringan pada permukaan mata yang disebut pingueculae dan pterygia.
Menggunakan kacamata hitam saat berada di luar ruangan dapat mengurangi risiko ini.
Fotokeratitis dapat dicegah dengan cara berikut:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.