Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2021, 07:35 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Neuritis optik terjadi ketika peradangan merusak saraf optik.

Gejala umum neuritis optik adalah nyeri ketika menggerakan mata dan kehilangan penglihatan sementara pada satu mata.

Kebanyakan orang yang terkena neuritis optik sekali bisa memulihkan penglihatan mereka tanpa pengobatan.

Baca juga: Mata Berkunang-kunang

Obat steroid dapat mempercepat pemulihan penglihatan setelah neuritis optik.

Penyebab

Penyebab pasti neuritis optik tidak diketahui.

Namun, neuritis optik diyakini terjadi ketika sistem kekebalan secara keliru menargetkan zat yang menutupi saraf optik, sehingga mengakibatkan peradangan dan kerusakan pada mielin.

Kondisi autoimun berikut sering dikaitkan dengan neuritis optik:

  • Sklerosis ganda
  • Neuromielitis optika
  • Gangguan antibodi myelin oligodendrosit glikoprotein (MOG)

Ketika gejala neuritis optik lebih kompleks, penyebab terkait lainnya perlu dipertimbangkan, seperti:

  • Infeksi bakteri, termasuk penyakit Lyme, demam kucing dan sifilis, atau virus, seperti campak, gondok dan herpes
  • Penyakit lainnya, seperti sarkoidosis, penyakit Behcet, dan lupus
  • Obat-obatan dan racun

Gejala

Neuritis optik biasanya menyerang satu mata. Gejala yang bisa terjadi antara lain:

  • Nyeri
  • Kehilangan bidang visual
  • Kehilangan penglihatan warna
  • Mata berkedip berlebihan

Baca juga: Inilah Jarak Aman Menonton TV Agar Tak Rusak Mata

Perawatan

Sebagian besar kasus neuritis optik sembuh tanpa pengobatan.

Jika neuritis optik adalah akibat dari kondisi lain, mengobati kondisi itu akan menjadi perawatan ampuh dalam mengatasi neuritis optik

Perawatan untuk neuritis optik biasanya meliputi:

  • Metilprednisolon intravena (IVMP)
  • Imunoglobulin intravena (IVIG)
  • Suntikan interferon

Penggunaan kortikosteroid seperti IVMP bisa memiliki efek samping.

Diagnosis

Dokter mata dalam mendiagnosis umumnya didasarkan pada riwayat kesehatan dan pemeriksaan.

Dokter mata kemungkinan akan melakukan tes mata berikut:

  • Pemeriksaan mata rutin
  • Oftalmoskopi
  • Tes reaksi cahaya pupil

Tes lain untuk mendiagnosis neuritis optik adalah:

  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI)
  • Tes darah
  • Tomografi koherensi optik (OCT)
  • Tes lapang pandang
  • Respon yang dibangkitkan secara visual

Baca juga: Konsumsi Suplemen Baik Untuk Kesehatan Mata, Benarkah?

Kondisi mata bisa menjadi serius. Hubungi dokter segera jika:

  • Mengalami gejala baru, seperti sakit mata atau perubahan penglihatan
  • Gejala memburuk atau tidak membaik dengan pengobatan
  • Memiliki gejala yang tidak biasa, termasuk kehilangan penglihatan pada kedua mata, Penglihatan ganda dan mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota badan, yang dapat mengindikasikan gangguan neurologis

Komplikasi

Komplikasi yang bisa timbul dari neuritis optik di antaranya:

  • Kerusakan saraf optik
  • Penurunan ketajaman visual
  • Efek samping pengobatan, seperti obat steroid yang bisa membuat rentan terhadap infeksi, perubahan suasana hati, dan penambahan berat badan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau