KOMPAS.com - Blefaritis adalah peradangan yang umumnya memengaruhi kedua mata di sepanjang tepi kelopak mata.
Kondisi ini dapat terjadi akibat masalah kesehatan tertentu atau iritasi pada kelenjar minyak kecil di dekat pangkal bulu mata.
Baca juga: Kelopak Mata Bengkak
Jenis
Mengutip Healthline, terdapat 2 jenis blefaritis atau radang kelopak mata, yaitu:
- Peradangan mata anterior, terjadi di bagian luar mata, terutama di area bulu mata
- Peradangan kelopak mata posterior, terjadi di tepi bagian dalam kelopak mata
Penyebab
Pada dasarnya, penyebab blefaritis tidak dapat dipastikan dengan jelas. Namun, menurut Mayo Clinic, kondisi ini mungkin terkait dengan faktor berikut:
- Infeksi
- Kelenjar minyak yang tersumbat atau tidak berfungsi di kelopak mata
- Dermatitis seboroik atau ketombe pada kulit kepala dan alis
- Rosacea, kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan pada wajah
- Reaksi alergi terhadap obat mata, larutan lensa kontak, atau riasan mata
- Kutu bulu mata
- Memiliki mata kering
Gejala
Berikut adalah tanda-tanda atau gejala blefaritis yang perlu Anda ketahui menurut Healthline, meliputi:
- Mata berair
- Mata merah
- Sensasi berpasir, terbakar, atau menyengat di mata
- Kelopak mata yang tampak berminyak
- Kelopak mata gatal, merah, dan bengkak
- Pengelupasan kulit di sekitar mata
- Bulu mata berkerut
- Kelopak mata menempel
- Lebih sering berkedip
- Kepekaan terhadap cahaya
- Penglihatan kabur yang biasanya membaik dengan berkedip
Baca juga: Mata Sering Berkedip
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.
Diagnosis
Berdasarkan Mayo Clinic, tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis blefaritis meliputi:
- Pemeriksaan mata keseluruhan
- Uji kulit dengan mengusap dan mengumpulkan sampel minyak atau kerak yang terbentuk di kelopak mata. Sampel ini digunakan untuk mendeteksi bakteri, jamur, atau bukti alergi.
Komplikasi
Blefaritis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Bulu mata rontok, tumbuh tidak normal, atau kehilangan warna
- Masalah pada kulit kelopak mata, seperti tepi kelopak yang mungkin berubah arah
- Mata kering
- Air mata berlebihan
- Iritasi mata
- Infeksi yang berkembang di dekat pangkal bulu mata, seperti bintitan
- Kalazion, penyumbatan salah satu kelenjar minyak kecil di tepi kelopak mata
- Pembengkakan kelopak mata
- Mata merah kronis
- Cedera pada kornea
Baca juga: Mengenal Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata Tapi Bukan Bintitan
Perawatan
Dilansir dari Healthline, perawatan akan sangat bergantung dengan penyebab dan tingkat keparahan blefaritis, di antaranya:
- Membersihkan dan mengompres mata dengan handuk hangat
- Resep obat steroid
- Resep obat tetes mata
- Antibiotik dalam bentuk pil, salep, atau cairan
Pada dasarnya, perawatan diberikan untuk melawan infeksi atau mengontrol peradangan.
Selain itu, kemungkinan Anda akan diberikan perawatan lainnya jika blefaritis disebabkan oleh kondisi lainnya.
Pencegahan
Menurut Healthline, Anda dapat mencegah blefaritis dengan cara berikut:
- Pastikan Anda mencuci muka secara teratur, termasuk menghapus riasan mata dan wajah sebelum tidur
- Jangan menyentuh mata dengan tangan yang tidak bersih
- Jangan menggosok kelopak mata yang gatal
- Perhatikan kondisi mata Anda secara berkala
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.