Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2021, 11:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cacing merupakan parasit yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.

Salah satu jenis cacing yang menyebabkan infeksi dan penyakit pada manusia adalah Ascaris lumbricoides atau yang biasa disebut dengan cacing gelang.

Cacing gelang berbentuk seperti cacing tanah pada umumnya dan memiliki panjang sekitar 15 hingga lebih dari 30 sentimeter.

Baca juga: Benarkah Obat Cacing Ivermectin Bisa Mengobati Covid-19?

Cacing gelang dapat hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia, serta menimbulkan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi.

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang disebut dengan penyakit ascariasis atau askariasis.

Ascariasis menjadi salah satu jenis infeksi cacing yang paling umum ditemui dan sering terjadi pada anak-anak usia 3 hingga 8 tahun.

Selain itu, penyakit ini juga sering ditemui di negara tropis dan subtropis, terutama area dengan sanitasi dan tingkat kebersihan yang buruk.

Jika tidak diobati, ascariasis akan terus berkembang biak di dalam usus, bahkan menginfeksi organ lain, seperti hati dan pankreas yang akan menyebabkan gejala serius.

Gejala

Merangkum Kids Health dan Mayo Clinic, ascariasis biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi gejala akan muncul setelah cacing di dalam tubuh semakin banyak.

Gejala yang muncul pun tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Telur cacing gelang yang tertelan akan menetas menjadi larva di dalam usus halus.

Kemudian, larva akan berpindah ke paru-paru melalui peredaran darah dan menetap selama 10 sampai 14 hari.

Pada kondisi ini, gejala yang muncul menyerupai gejala asma atau pneumonia, seperti:

  • Batuk terus menerus
  • Sesak napas
  • Mengi atau napas yang berbunyi
  • Demam.

Baca juga: Infeksi Cacing Tambang

Setelah berada di paru-paru, larva akan berjalan ke tenggorokan yang memicu batuk dan tertelan kembali sehingga masuk ke dalam usus.

Ketika berada di usus, larva akan berkembang menjadi cacing dewasa dan dapat menghasilkan lebih dari 200.000 telur cacing per hari.

Cacing-cacing tersebut akan hidup di usus sampai akhirnya mati dan akan menimbulkan beberapa gejala berikut:

  • Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut
  • Mual dan muntah
  • Diare atau feses berdarah
  • Sakit perut hebat
  • Tubuh merasa lemas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan atau malnutrisi
  • Terdapat cacing pada muntahan atau feses.

Penyebab

Mengutip Cleveland Clinic, ascariasis disebabkan oleh cacing gelang, yaitu Ascaris lumbricoides.

Penyakit ini tidak ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya, tetapi melalui kontak langsung atau tidak sengaja menelan telur Ascaris lumbricoides.

Telur Ascaris lumbricoides dapat ditemukan di tanah yang terkontaminasi oleh feses manusia yang terinfeksi cacing gelang.

Di beberapa daerah, feses manusia digunakan sebagai pupuk sehingga feses yang terkontaminasi cacing gelang dapat bercampur dan tersebar dengan tanah di ladang, jalan, atau pekarangan.

Baca juga: Hookworm Infection

Berikut beberapa tindakan yang menyebabkan seseorang terserang ascariasis:

  • Menyentuh mulut atau area di dekatnya tanpa mencuci tangan setelah menyentuh tanah yang terkontaminasi
  • Mengonsumsi bahan makanan yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi tanpa mencuci, mengupas, atau memasaknya terlebih dahulu.

Telur yang masuk ke dalam tubuh akan menuju ke usus dan menetas menjadi larva lalu menyebar ke paru-paru melalui aliran darah atau aliran getah bening (sistem limfatik).

Setelah berada di paru-paru, larva akan menuju tenggorokan yang menyebabkan penderita batuk dan larva akan keluar dari tubuh atau kembali tertelan dan menuju ke usus.

Setelah kembali ke usus, larva akan tumbuh menjadi cacing dewasa, baik jantan atau betina, dan akan berkembang biak.

Sebagian telur cacing akan keluar dari tubuh melalui feses dan dengan tujuan menginfeksi inang lain, seperti tanah.

Seluruh siklus tersebut dapat menghabiskan waktu sekitar dua sampai tiga bulan dan cacing dewasa dapat bertahan hidup di dalam tubuh manusia hingga dua tahun.

Faktor risiko

Menurut Healthline, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terserang penyakit ini, yaitu:

  1. Tinggal di lingkungan dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi yang buruk
  2. Tinggal di lingkungan yang memanfaatkan feses manusia sebagai pupuk
  3. Tinggal atau mengunjungi daerah dengan iklim tropis atau subtropis
  4. Berada di lingkungan yang memungkinkan adanya kotoran yang tertelan
  5. Anak-anak berusia 3 sampai 8 tahun yang aktif bermain dengan tanah.

Baca juga: Enterobiasis

Diagnosis

Merangkum dari Mayo Clinic dan WebMD, berikut beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis ascariasis:

  1. Pemeriksaan fisik dan melakukan anamnesis atau wawancara medis
  2. Pemeriksaan feses
    Bertujuan untuk melihat keberadaan telur atau larva cacing pada feses penderita melalui mikroskop
  3. Tes darah
    Untuk mengetahui adanya peningkatan salah satu jenis sel darah putih yang disebut eosinofil, tetapi kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lain:
  4. Rontgen
    Dapat menunjukkan kumpulan cacing dewasa dan larva cacing di dalam perut atau paru-paru
  5. CT scan atau MRI
    Untuk melihat lokasi cacing dengan tepat dan penyebarannya, termasuk melihat apakah cacing telah menyumbat saluran hati atau pankreas
  6. Ultrasonografi
    Menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan gambaran jelas keberadaan cacing di hati atau pankreas
  7. Endoskopi
    Merupakan salah satu jenis USG yang dapat menunjukkan apakah cacing menghalangi usus dan saluran di sekitarnya, termasuk pankreas

Perawatan

Mengutip Mayo Clinic, dalam beberapa kasus, infeksi ascariasis dapat sembuh dengan sendirinya.

Baca juga: Cacingan: Gejala, Bahaya, dan Cara Mengobati

Namun, infeksi yang menimbulkan gejala memerlukan penanganan. Berikut beberapa penanganan untuk mengobati ascariasis:

  1. Obat antiparasit
    seperti albendazole, ivermectin, atau mebendazole yang dikonsumsi selama satu sampai tiga hari untuk membunuh cacing dewasa
  2. Pembedahan
    Pada kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengeluarkan cacing dan memperbaiki kerusakan di usus penderita.

Komplikasi

Dilansir dari WebMD, ascariasis dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:

  • Kekurangan nutrisi dan berat badan berkurang karena nafsu makan berkurang dan penyerapan makanan di usus terganggu
  • Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan nutrisi
  • Penyumbatan usus, yang menyebabkan:
    - nyeri perut dan muntah yang parah
    - robekan usus dan perdarahan internal
    - peradangan usus buntu
  • Penyumbatan saluran pada organ hati atau pankreas yang menyebabkan nyeri perut hebat

Pencegahan

Merangkum dari WebMD dan Cleveland Clinic, berikut beberapa cara untuk mencegah ascariasis:

Baca juga: 8 Penyebab Anus Gatal, Tak Hanya Cacingan

  1. Hindari menyentuh tanah dan pupuk yang mungkin terkontaminasi feses manusia secara langsung, gunakan sarung tangan saat menyentuh tanah
  2. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menyentuh tanah, dan setelah buang air besar
  3. Ajarkan anak kebiasaan mencuci tangan dengan benar
  4. Cuci bersih dan kupas buah dan sayur sebelum dikonsumsi
  5. Pastikan bahan makanan benar-benar matang sebelum dikonsumsi
  6. Hindari buang air besar sembarangan, seperti di sungai, atau kamar mandi umum yang tidak terjamin kebersihannya
  7. Konsumsi air dalam kemasan ketika bepergian
  8. Jaga kuku tetap pendek dan bersih
  9. Bersihkan pakaian dan tempat tidur secara teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau