Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Konten Sensitif
Divalidasi oleh:
Konten Sensitif

Artikel di bawah topik Konten Sensitif ini membutuhkan login ke sistem Kompas.com guna memastikan konten yang sesuai usia pembaca. Jika Anda memenuhi kriteria usia 18 tahun ke atas, silakan lakukan pendaftaran untuk bisa mengakses konten-konten di bawah ini.

KOMPAS.com - Penis patah merupakan cedera langka dan mengkhawatirkan yang mungkin terjadi selama berhubungan seksual.

Penis patah dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada fungsi seksual dan kemih pria, sehingga penting untuk mendapatkan penanganan medis.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Metode Pengobatan Fraktur Penis (Penis Patah)

Penyebab

Kondisi ini terjadi akibat pecahnya dua area penis yang bertanggung jawab untuk ereksi yaitu corpora cavernosa dan selubung penis.

Oleh karena itu, penis patah umumnya hanya akan terjadi saat penis mengalami ereksi.

Berdasarkan Healthline, penyebab umum penis patah meliputi:

  • Melakukan hubungan seks kasar
  • Pembengkokan penis yang kuat selama hubungan seksual
  • Pukulan tajam ke penis yang ereksi
  • Masturbasi traumatis
  • Trauma berhubungan seksual.

Perlu diketahui bahwa penis patah juga dapat terjadi jika posisi penis Anda saat berhubungan seksual berada dalam posisi yang lebih mungkin membentur tulang.

Gejala

Melansir Healthline, berikut gejala penis patah yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  • Terasa nyeri
  • Memar gelap di area yang terluka
  • Suara gertakan atau letupan yang terdengar
  • Tiba-tiba kehilangan ereksi
  • Penis bengkok
  • Darah bocor dari penis
  • Sulit buang air kecil.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala di atas agar meningkatkan peluang pemulihan penuh pada penis.

Baca juga: Waspadai Fraktur Penis, Cedera saat Pria Ereksi

Diagnosis

Dilansir dari Healthine, diagnosis penis patah dapat dilakukan dengan jenis pemeriksaan sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik
  • Diskusi mengenai kondisi cedera
  • Sinar-X, memeriksa pembuluh darah penis
  • USG penis, memeriksa struktur internal penis
  • MRI,membuat gambar detail bagian dalam penis
  • Tes urine, mendeteksi kerusakan pada uretra yang telah rusak.

Perawatan

Pada dasarnya, tujuan utama pengobatan adalah untuk memulihkan atau mempertahankan kemampuan Anda untuk ereksi dan fungsi kemih.

Kemudahan pemulihan setelah penis patah umumnya akan tergantung pada tingkat keparahan cedera.

Melansir Medical New Today, perawatan untuk mengatasi penis patah dapat meliputi:

  • Operasi atau pembedahan untuk menutup robekan atau luka pada penis
  • Dokter akan mengarahkan Anda untuk menahan diri dari aktivitas seksual atau ereksi selama 1 bulan setelah operasi
  • Resep obat penenang atau hormon untuk mengurangi kemungkinan ereksi.

Perawatan yang tepat untuk penis patah sangat penting untuk memastikan Anda dapat kembali ke fungsi seksual dan kemih secara penuh.

Baca juga: Penis Bengkok, Normal atau Tidak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca tentang

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau