Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi. Mayapada Hospital Kuningan. www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun tersering yang menyerang sendi.
Kondisi ini ditandai dengan peradangan yang berlangsung lama pada sendi-sendi kecil seperti jari tangan dan kaki serta sendi-sendi besar seperti panggul, bahu, siku, dan lutut.
Menurut Healthline, penyebab atau pemicu spesifik RA belum diketahui.
Baca juga: Rheumatoid arthritis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasi
Namun, RA adalah penyakit autoimun tersering yang menyerang sendi. Autoimun terjadi akibat sistem pertahanan tubuh (imunitas) gagal membedakan antara zat asing dan sel tubuh sendiri, sehingga menyerang sel-sel tubuh sendiri.
Namun apa yang menyebabkan gangguan sistem imun ini masih belum diketahui secara pasti, diduga faktor genetik dan lingkungan (seperti adanya infeksi virus dan paparan terhadap asap rokok) banyak berperan dalam prosesnya.
Sistem kekebalan Anda mengirimkan antibodi ke lapisan sendi sebagai bagian dari proses penyakit.
Antibodi tersebut menyerang jaringan yang melapisi sendi, menyebabkan sel-sel lapisan membelah dan berkontribusi pada peradangan.
Selama proses ini, terjadi pelepasan yang dapat merusak tulang, tulang rawan, tendon, dan ligamen di dekatnya.
Risiko Anda mengalami RA dapat meningkat jika memiliki faktor sebagai berikut:
Baca juga: 8 Gejala Awal Rheumatoid Arthritis yang Perlu Diwaspadai
Berdasarkan Medical News Today, gejala RA akan berdampak pada lebih dari satu sendi di tubuh Anda, meliputi:
Jika RA tidak ditangani dengan baik maka dapat menimbulkan kerusakan sendi yang berat sehingga menyebabkan kecacatan, seperti jari-jari tangan menjadi bengkok.
Selain itu, RA juga dapat mengenai sistem organ lain seperti mata, kulit, paru-paru, dan jantung.
Disarankan untuk membuat janji temu dengan dokter reumatologis jika memiliki gejala nyeri sendi yang terjadi secara terus-menerus dan mengganggu.
Berdasarkan Healthline, penegakan diagnosis RA dapat dilakukan dengan cara:
Baca juga: 11 Komplikasi Rheumatoid Arthritis yang Perlu Diwaspadai
Diagnosis tidak hanya dilakukan untuk menunjukkan kerusakan sendi tetapi juga mengukur tingkat keparahan kerusakan sendi.
RA membutuhkan pengobatan dan kontrol jangka panjang.
RA yang tidak diterapi berkaitan dengan komplikasi akibat progresifitas penyakit dan kematian dini, sehingga terapi RA harus agresif dan dimulai sedini mungkin.
Tujuan pengobatan RA adalah mengurangi keluhan dan gejala serta mencegah komplikasi kerusakan sendi permanen.
Pilar terapi RA:
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa pilihan perawatan yang efektif untuk membantu Anda mengelola RA dan mencegah kerusakan lebih lanjut, yaitu:
Penyedia layanan kesehatan Anda akan bekerja dengan Anda untuk menentukan rencana perawatan terbaik untuk kebutuhan medis Anda.
Perawatan ini membantu Anda menjalani kehidupan yang aktif dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.
Baca juga: Reactive Arthritis
Berdasarkan Healthline, RA dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Menurut Medical News Today, menerapkan gaya hidup yang baik dapat membantu Anda mengurangi risiko RA, yaitu:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.