KOMPAS.com - Kanker liver adalah kanker yang berawal pada sel-sel hati. Hati adalah orang seukuran bola yang terletak di bagian kanan abdomen, di bawah diafragma dan di atas perut.
Terdapat beberapa jenis kanker yang dapat terbentuk di hati. Namun, jenis kanker paling umum adalah karsinoma hepatoseluler, bermula pada jenis utama sel hati (hepatosit).
Jenis kanker lainnya seperti kolangiokarsinoma intrahepatik dan hepatoblastoma tergolong lebih jarang terjadi.
Baca juga: Kanker Hati: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati
Pada tahap awal, seseorang dengan kanker hati mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
Namun, jika hati membengkak, gejala yang mungkin akan timbul berupa:
Meskipun menjadi salah satu gejala, terdapat banyak penyebab lain yang dapat menyebabkan hati membengkak.
Siapa pun dapat mengembangkan kanker hati primer tanpa penyebab yang jelas.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kanker hati, yaitu:
Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati yang Perlu Diwaspadai
Kanker hati sekunder disebabkan oleh sel-sel kanker dari kanker di tempat lain yang menyebar ke hati.
Berbagai kanker hati juga dapat berkaitan dengan gaya hidup, seperti mengonsumsi banyak alkohol.
Diagnosis kanker hati berawal dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Pastikan dokter mengetahui jika memiliki penyalahgunaan alkohol jangka panjang atau mengalami infeksi hepatitis B atau C kronis.
Tes diagnostik dan prosedur untuk kanker hati meliputi:
Pemindaian juga dapat membantu dokter melihat di mana tumor telah berkembang, menentukan ukuran, dan jika gangguan telah menyebar ke organ lain.
Kanker hati sulit diobati, tapi masih dapat kemungkinan untuk sembuh.
Baca juga: 11 Faktor Risiko Kanker Hati yang Perlu Diwaspadai
Perawatan akan bergantung pada:
Pengobatan akan meliputi operasi, kemoterapi, dan menggunakan panas untuk menghancurkan kanker (ablasi termal), menggunakan obat-obatan khusus, dan radioterapi.
Sirosis adalah jaringan parut pada hati yang meningkatkan risiko kanker hati.
Kurangi risiko sirosis dengan:
Vaksin hepatitis B dapat diberikan kepada hampir semua orang, termasuk bayi, orang dewasa, orang usia lanjut, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tidak ada vaksin hepatitis C, tapi risiko dapat dikurangi.
Baca juga: Suar Muntah Darah, Kisah Dahlan Iskan Menjadi Penyintas Kanker Hati
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.