Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2022, 11:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembelahan sel yang terjadi secara abnormal dan tidak terkontrol pada area perut disebut sebagai kanker perut.

Perut adalah kantung berotot yang terletak di tengah atas abdomen, tepat di bawah tulang rusuk.

Dalam sistem pencernaan, perut berperan dalam menerima dan menahan makanan, kemudian membantu memecah dan mencernanya.

Baca juga: Kanker Perut (Kanker Lambung): Jenis, Penyebab, Gejala

Jenis

Kanker perut dikategorikan berdasarkan jaringan tempat berawal.

  • adenokarsinoma: tergolong jenis paling umum yang berawal pada lapisan kelenjar perut
  • limfoma: berkembang dari limfosit, sejenis sel darah yang terlbiat dalam sistem kekebalan tubuh
  • sarkoma: melibatkan jaringan ikat (otot, lemak, atau pembuluh darah).

Jenis lain termasuk:

  • karsinoid
  • karsinoma sel kecil
  • karsinoma sel skuamosa.

Selain itu, kanker metastatik dari kanker payudara, melanoma, dan situs utama kanker lainnya juga terlihat di perut.

Gejala

Terdapat banyak kemungkinan gejala kanker perut, tapi cenderung sulit untuk dikenali.

Kanker perut dapat memengaruhi pencernaan, seperti:

  • mulas atau refluks asam
  • mengalami masalah menelan (disfagia)
  • merasa atau sedang sakit
  • gejala gangguan pencernaan, seperti banyak bersendawa dan cepat merasa kenyang saat makan.

Baca juga: Waspada, Perut Terasa Cepat Penuh Setelah Makan Bisa Jadi Gejala Kanker Lambung

Gejala lain termasuk:

  • kehilangan nafsu makan atau kehilangan berat badan tanpa alasan jelas
  • benjolan di bagian atas perut
  • sakit di bagian atas perut
  • merasa lelah atau tidak berenergi.

Penyebab

Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker perut, tapi terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kanker perut.

Beberapa faktor risiko tersebut, yaitu:

  • penyakit refluks gastroesofagus
  • kegemukan
  • diet tinggi garam dan makanan berasap
  • diet rendah buah dan sayur
  • riwayat keluarga dengan kanker perut
  • infeksi Helicobacter pylori
  • radang lambung jangka panjang (gastritis)
  • merokok
  • polip perut.

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya terkait riwayat kesehatan penderita.

Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa tes, seperti:

Baca juga: Kanker

  • tes darah: untuk mencari tanda-tanda kanker di tubuh
  • endoskopi bagian atas: meletakkan tabung tipis dan fleksibel dengan kamera kecil di tenggorokan untuk melihat ke dalam perut
  • tes seri GI atas: melibatkan pasien untuk minum cairan kapur dengan zat bernama barium, cairan ini akan melapisi perut dan membuatnya terlihat lebih jelas pada sinar-X
  • CT Scan: sinar-X yang kuat dalam membentuk gambar organ tubuh secara detail
  • biopsi: pengambilan jaringan dari perut untuk dianalisis di laboratorium; dapat dilakukan selama endoskopi.

Perawatan

Penanganan untuk kanker perut tergantung pada lokasi, stadium, dan seberapa agresif kanker tersebut.

Beberapa prosedur yang dapat dilakukan, yaitu:

  • operasi
  • kemoterapi
  • terapi radiasi
  • terapi obat tertarget
  • imunoterapi
  • perawatan suportif (paliatif).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau