Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2022, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pneumonia aspirasi adalah jenis pneumonia yang terjadi ketika seseorang malah menghirup minuman, makanan, air liur, atau yang lainnya dan bukan menelannya.

Kondisi tersebut mengantarkan kuman atau bakteri dari partikel makanan, air liur, muntahan, atau zat lain yang dapat menginfeksi saluran udara dan menyebabkan pneumonia aspirasi.

Baca juga: 9 Gejala Pneumonia Aspirasi yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Melansir Medical News Today, pneumonia aspirasi sering terjadi jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan menghirup benda yang banyak mengandung kuman.

Faktor risiko

Dilansir dari Healthline, berikut faktor-faktor yang meningkatkan risiko pneumonia aspirasi, antara lain:

  • Gangguan kesadaran
  • Sakit paru paru
  • Stroke
  • Masalah gigi
  • Demensia
  • Gangguan menelan
  • Gangguan status mental
  • Penyakit neurologis tertentu
  • Terapi radiasi ke kepala dan leher
  • Penyakit refluks gastroesofageal.

Gejala

Berdasarkan Medical News Today, pneumonia aspirasi dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:

  • Kesulitan menelan
  • Sesak atau kesulitan bernafas
  • Kelelahan
  • Nyeri dada
  • Mengi
  • Kulit kebiruan
  • Demam tinggi
  • Berkeringat
  • Batuk berdahak.

Baca juga: 5 Jenis Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis

Menurut Healthline, diagnosis pneumonia aspirasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik termasuk penurunan aliran udara, detak jantung yang cepat, dan suara berderak di paru-paru
  • Rontgen dan CT Scan area dada
  • Kultur dahak atau darah
  • Tes hitung darah lengkap
  • Bronkoskopi.

Perawatan

Pada dasarnya, perawatan pneumonia aspirasi akan sangat bervariasi tergantung pada kesehatan secara keseluruhan dan tingkat keparahan gejalanya.

Berdasarkan Medical News Today, pilihan perawatan pneumonia aspirasi meliputi:

  • Antibiotik untuk membantu membersihkan infeksi dan menghindari komplikasi serius
  • Rawat inap di rumah sakit jika Anda mengalami kesulitan bernafas
  • Rekomendasi metode pemberian makan atau perubahan kebiasaan akan jika Anda mengalami kesulitan menelan.

Komplikasi

Pneumonia aspirasi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi yang parah seperti:

Baca juga: Gejala Pneumonia pada Lansia yang Patut Diwaspadai

  • Infeksi yang berkembang dan dapat menyebar ke aliran darah yang sangat berbahaya
  • Abses paru-paru
  • Menyebabkan syok atau gagal napas
  • Kerusakan jangka panjang pada jaringan parut di paru-paru dan saluran udara utama.
  • Kesulitan menelan yang dapat menyebabkan peradangan dan memperburuk pneumonia aspirasi.

Pencegahan

Berdasarkan Healthline, Anda dapat mengurangi risiko atau mencegah pneumonia aspirasi dengan cara sebagai berikut:

  • Hindari minum alkohol berlebihan
  • Tidak merokok
  • Berhati-hati saat mengonsumsi obat dengan efek samping tertentu
  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik
  • Makan sambil duduk dan mengunyah makanan secara perlahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau