Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2022, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ulkus duodenum adalah luka pada lapisan duodenum yang merupakan bagian pertama dari usus kecil dan dari sistem pencernaan Anda.

Penyebab

Pada dasarnya, perut memproduksi asam kuat yang membunuh kuman dan membantu Anda mencerna makanan.

Baca juga: Gangguan Pencernaan

Maka dari itu, sel-sel lambung dan duodenum juga akan membuat penghalang dari lendir untuk melindungi diri dari asam ini,

Menurut Healthline, ulkus dapat terbentuk jika penghalang tersebut rusak.

Penyebab utama kerusakan adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. H. pylori  adalah bakteri yang dapat menyebabkan lapisan duodenum Anda meradang dan membentuk bisul.

Selain itu, terdapat faktor penyebab ulkus duodenum lainnya seperti:

  • Penggunaan obat-obatan tertentu seperti ibuprofen dan aspirin
  • Merokok
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan
  • Stres.

Gejala

Dilansir dari Healthdirect, gejala ulkus duodenum meliputi:

  • Memiliki rasa sakit di perut
  • Mengalami gangguan pencernaan
  • Merasa sangat kenyang dan kembung setelah makan
  • Merasa seperti akan muntah atau mual
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Diagnosis

Menurut Healthdirect, diagnosis ulkus duodenum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Baca juga: 7 Penyebab Sering Kentut, Efek Makanan sampai Gangguan Pencernaan

  • Diskusi mengenai gejala dan pemeriksaan fisik
  • Gastroskopi atau endoskopi untuk memeriksa bagian dalam perut dan duodenum
  • Tes darah, sampel tinja, atau tes napas untuk mendeteksi bakteri H. pylori di sistem pencernaan
  • Mengambil sampel jaringan untuk menguji H. pylori.

Perawatan

Terdapat beberapa pilihan perawatan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi ulkus duodenum, yaitu:

  • Terapi yang melibatkan antibiotik untuk membunuh bakteri dan obat untuk mengurangi jumlah asam yang dibuat oleh perut
  • Resep obat anti peradangan dan antasida
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau