Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2022, 12:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stenosis Pilorus adalah kondisi langka pada bayi yang menghalangi makanan memasuki usus kecil.

Biasanya, katup otot (pilorus) antara lambung dan usus kecil menahan makanan di perut hingga siap untuk tahap selanjutnya dalam proses pencernaan.

Pada stenosis pilorus, otot-otot pilorus menebal dan menjadi besar secara tidak normal sehingga menghalangi makanan untuk masuk ke usus kecil.

Baca juga: 5 Penyakit yang Menyerang Gangguan Pencernaan

Kondisi ini dapat menyebabkan muntah-muntah, dehidrasi, dan penurunan berat badan.

Bayi dengan stenosis pilorus mungkin tampak lapar sepanjang waktu.

Gangguan ini dapat disembuhkan dengan pembedahan.

Gejala

Gejala berawal saat bayi berusia sekitar 2 hingga 8 minggu. Bayi dengan stenosis pilorus dapat menyusu dengan baik, tetapi memiliki gejala berikut:

  • muntah proyektil dalam rentang sering (muntah kuat), biasanya dalam waktu setengah jam hingga satu jam setelah menyusu
  • sakit perut
  • dehidrasi
  • kelaparan setelah menyusui
  • feses sedikit atau kecil
  • gerakan perut seperti gelombang tepat setelah menyusu, tepat sebelum muntah dimulai
  • terasa massa seperti sosis di perut
  • penurunan berat badan.

Sebagian besar bayi tampak sehat sehingga orang tua tidak menyadari apa yang terjadi hingga bayi mengalami dehidrasi atau kekurangan gizi.

Bayi juga mungkin mengalami penyakit kuning saat kulit dan bagian putih di mata menjadi kuning.

Penyebab

Stenosis pilorus dianggap sebagai sifat multifaktorial.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Anemia Pada Bayi

Warisan multifaktor artinya terdapat banyak faktor yang terlibat sebagai penyebab dari cacat lahir.

Faktor-faktor ini biasanya bersifat baik genetik ataupun dari lingkungan.

Seringkali, satu jenis kelamin (baik laki-laki atau perempuan) lebih sering terpengaruh ketimbang yang lain dalam sifat multifaktorial.

Sebagai contoh, stenosis pilorus empat kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Jika seorang anak lahir dengan stenosis pilorus, kemungkinan gangguan ini akan terjadi lagi tergantung pada jenis kelamin anak yang sudah lahir dengan kondisi tersebut, serta jenis kelamin anak berikutnya.

Diagnosis

Dokter akan bertanya terkait kebiasaan makan anak dan melakukan pemeriksaan fisik.

Beberapa tes yang akan dilakukan, yaitu:

  • tes darah: untuk mengetahui jika anak mengalami dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit akibat muntah
  • ultrasound perut
  • seri gastrointestinal bagian atas (UGI).

Perawatan

Perawatan spesifik untuk stenosis pilorus akan ditentukan oleh dokter berdasarkan:

  • usia kehamilan bayi, kesehatan secara keseluruhan, dan riwayat medis
  • tingkat keparahan penyakit
  • toleransi bayi terhadap pengobatan, prosedur, dan terapi tertentu
  • ekspektasi dari masalah
  • pendapat dan preferensi orang tua.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab GERD pada Bayi dan Anak

Stenosis pilorus harus diperbaiki dengan operasi. Namun, dokter mungkin perlu menangani dehidrasi dan ketidakseimbangan mineral pada bayi terlebih dahulu.

Air dan mineral dapat disalurkan secara langsung pada bayi melalui cairan intravena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau