KOMPAS.com - Paratifus atau paratifoid adalah penyakit infeksi akibat bakteri Salmonella paratyphi yang menyerang usus.
Bakteri tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Paratifus sering tertukar dengan tipes karena gejalanya yang mirip.
Baca juga: Demam Tifoid
Paratifoid tidak seserius tifus dan disebabkan oleh bakteri yang berbeda. Tifus sendiri disebabkan oleh Salmonella typhi.
Paratifus disebabkan oleh bakteri berikut:
Orang yang terinfeksi akan memiliki bakteri dalam feses dan terkadang dalam urinenya.
Jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan baik setelah pergi ke toilet, mereka dapat menyebarkan bakteri dari tangan mereka ke permukaan yang dapat bersentuhan dengan makanan atau disentuh oleh orang lain.
Tangan juga bisa terkontaminasi saat mengganti popok bayi yang terinfeksi.
Sumber air yang terkontaminasi dengan kotoran yang terinfeksi adalah cara umum lain untuk menularkan infeksi.
Gejala dan tanda-tanda paratifus meliputi:
Baca juga: Pentingnya Vaksin Tifoid untuk Anak dan Orang Dewasa yang Gemar Makan
Dibandingkan dengan tifus, paratifoid umumnya memiliki gejala yang serupa tetapi lebih ringan, waktu pemulihan yang lebih cepat, dan komplikasi yang lebih sedikit.
Diagnosis paratifoid dapat meliputi:
Tanpa perawatan medis yang cepat, paratifoid bisa berakibat fatal.
Pilihan pengobatannya antara lain:
Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti pasien mengidap tifus atau paratifus adalah dengan diagnosis klinis.
Baca juga: Dapat Menular Lewat Makanan, Apa Itu Demam Tifoid?
Jika merasa demam dan merasa sangat sakit, segera temui dokter.
Komplikasi paratifoid yang serius dan berpotensi mematikan meliputi:
Pencegahan paratifoid ialah dengan:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.