Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2022, 09:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paratifus atau paratifoid adalah penyakit infeksi akibat bakteri Salmonella paratyphi yang menyerang usus.

Bakteri tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh. 

Paratifus sering tertukar dengan tipes karena gejalanya yang mirip.

Baca juga: Demam Tifoid

Paratifoid tidak seserius tifus dan disebabkan oleh bakteri yang berbeda. Tifus sendiri disebabkan oleh Salmonella typhi.

Penyebab

Paratifus disebabkan oleh bakteri berikut: 

  • S. paratyphi (paratifus A)
  • S. schottmuller (paratifus B)
  • S. hirschfeldii (paratifus C).

Orang yang terinfeksi akan memiliki bakteri dalam feses dan terkadang dalam urinenya.

Jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan baik setelah pergi ke toilet, mereka dapat menyebarkan bakteri dari tangan mereka ke permukaan yang dapat bersentuhan dengan makanan atau disentuh oleh orang lain.

Tangan juga bisa terkontaminasi saat mengganti popok bayi yang terinfeksi.

Sumber air yang terkontaminasi dengan kotoran yang terinfeksi adalah cara umum lain untuk menularkan infeksi.

Gejala

Gejala dan tanda-tanda paratifus meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Malaise (perasaan tidak sehat secara umum)
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk terus-menerus
  • Sakit kepala
  • Detak jantung lebih lambat dari biasanya
  • Berkeringat
  • Sakit perut
  • Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit atau diare
  • Kurang nafsu makan dan penurunan berat badan
  • Ruam kulit memerah di dada dan perut
  • Perubahan mental seperti kebingungan
  • Keracunan darah (septikemia)
  • Pembesaran limpa (splenomegali)
  • Pembesaran hati (hepatomegali).

Baca juga: Pentingnya Vaksin Tifoid untuk Anak dan Orang Dewasa yang Gemar Makan

Dibandingkan dengan tifus, paratifoid umumnya memiliki gejala yang serupa tetapi lebih ringan, waktu pemulihan yang lebih cepat, dan komplikasi yang lebih sedikit.

Diagnosis

Diagnosis paratifoid dapat meliputi:

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan riwayat kesehatan
  • Pengecekan riwayat perjalanan
  • Tes darah
  • Tes tinja
  • Tes urin
  • Tes sumsum tulang.

Perawatan

Tanpa perawatan medis yang cepat, paratifoid bisa berakibat fatal.

Pilihan pengobatannya antara lain:

  • Rawat inap
  • Antibiotik, untuk membunuh bakteri, mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan
  • Pengisian banyak cairan, untuk mengatasi dehidrasi yang disebabkan oleh diare dan demam.

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti pasien mengidap tifus atau paratifus adalah dengan diagnosis klinis.

Baca juga: Dapat Menular Lewat Makanan, Apa Itu Demam Tifoid?

Jika merasa demam dan merasa sangat sakit, segera temui dokter.

Komplikasi

Komplikasi paratifoid yang serius dan berpotensi mematikan meliputi:

  • Pendarahan usus
  • Perforasi usus 
  • Meningitis
  • Radang organ lain, seperti jantung atau pankreas
  • Infeksi, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), ginjal, kandung kemih atau tulang belakang.

Pencegahan

Pencegahan paratifoid ialah dengan:

  • Minum air bersih
  • Memastikan sanitasi yang baik
  • Cuci tangan secara teratur
  • Istirahat yang cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau