KOMPAS.com - Infeksi bakteri dapat menular melalui makanan atau minuman dan menyebabkan penyakit ketika mengonsumsinya.
Salah satu infeksi bakteri yang kerap ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, menyebabkan penyakit demam tifoid.
Demam tifoid atau tipes merupakan penyakit akut yang akibat infeksi bakteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi.
Baca juga: Pentingnya Vaksin Tifoid untuk Anak dan Orang Dewasa yang Gemar Makan
Penyakit ini dapat menular dengan cepat melalui makanan, minuman, atau air yang terkontaminasi urine atau feses dari bakteri penyebab demam tifoid.
Demam tifoid dapat menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ.
Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, tipes dapat menimbulkan komplikasi serius hingga mengancam nyawa.
Dirangkum dari Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, gejala demam tifoid, di antaranya:
Jika tidak ditangani, tipes dapat menimbulkan beberapa gejala berikut:
Baca juga: Dapat Menular Lewat Makanan, Apa Itu Demam Tifoid?
Merangkum National Health Service dan Cedars-Sinai, demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini dapat ditularkan melalui makanan, minuman, dan air yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan seseorang yang telah terinfeksi.
Kebersihan dan sistem sanitasi yang buruk, serta keterbatasan akses air bersih dapat menyebabkan seseorang terkena demam tifoid.
Selain itu, anak-anak lebih berisiko terkena demam tifoid karena sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang dengan sempurna.
Meskipun demikian, gejala yang dirasakan anak-anak cenderung lebih ringan daripada orang dewasa yang mengalami demam tifoid.
Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena demam tifoid, yaitu:
Baca juga: Cara Cegah Demam Tifoid dari Bakteri dalam Makanan
Merangkum Mayo Clinic dan Medscape, demam tifoid dapat didiagnosis melalui beberapa cara berikut:
Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan perjalanan penderita untuk memastikan kemungkinan terkena demam tifoid atau tipes.
Dokter akan mengambil sampel darah, feses, urine, atau sumsum tulang untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab tipes menggunakan mikroskop.
Selain itu, tes darah juga akan menunjukkan apakah menderita mengalami beberapa kondisi berikut:
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi antibodi atau antigen dari bakteri Salmonella typhi. Berikut beberapa metode tes serologi untuk mendiagnosis tipes:
Baca juga: Apakah Penyakit Tipes Berbahaya?
Merupakan pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis demam tifoid selama beberapa dekade.
Tes widal digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen H dan O dari bakteri Salmonella typhi.
Merupakan uji serologis untuk mendeteksi antibodi imunoglobulin M (IgM) dan IgG terhadap antigen O9 dari bakteri S. typhi.
Pada pemeriksaan ini dokter menggunakan sampel darah dan urine dari penderita untuk memastikan diagnosis demam tifoid.
Dokter akan melakukan pemeriksaan radiografi pada ginjal dan saluran kemih jika penderita dicurigai memiliki lubang pada dinding organ saluran cerna atau perforasi usus.
Selain itu, dokter mungkin juga memerlukan pemeriksaan CT scan atau MRI untuk mendeteksi adanya abses pada organ hati atau organ yang lain.
Dirangkum dari National Health Service dan Mayo Clinic, antibiotik merupakan satu-satunya pengobatan paling efektif untuk mengobati demam tifoid.
Baca juga: 10 Gejala Tipes pada Anak dan Cara Mengobatinya
Beberapa antibiotik yang digunakan, meliputi:
Dokter mungkin akan memberikan antibiotik ciprofloxacin bagi penderita demam tifoid yang tidak dalam kondisi hamil.
Sayangnya, kini banyak bakteri Salmonella typhi yang tidak lagi mempan terhadap antibiotik ciprofloxacin, terutama pada kasus di Asia Tenggara.
Jenis antibiotik ini biasanya digunakan ketika seseorang tidak dapat menggunakan ciprofloxacin atau bakteri menjadi resisten terhadap ciprofloxacin.
Pada kasus yang serius, dokter mungkin akan memberikan antibiotik suntik, seperti ceftriaxone.
Antibiotik ini juga sebagai alternatif bagi penderita demam tifoid yang tidak dapat mengonsumsi ciprofloxacin, misalnya anak-anak.
Obat antibiotik harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter guna mencegah resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Selain menggunakan antibiotik, penderita demam tifoid juga dapat melakukan beberapa tindakan berikut untuk mempercepat pemulihan, seperti:
Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Tipes?
Jika tipes menyebabkan penderita mengalami diare atau muntah hebat, penderita mungkin memerlukan infus.
Infus adalah metode metode pengobatan secara langsung melalui pembuluh darah (intravena) untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi parah.
Pada kasus yang parah, di mana tipes menyebabkan lubang pada dinding organ saluran cerna atau perforasi usus, dokter mungkin menyarankan prosedur operasi.
Prosedur operasi dilakukan untuk memperbaiki robekan atau lubang pada dinding organ usus.
Menurut Healthline, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, demam tifoid dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
Baca juga: Makanan untuk Penderita Tipes dan Pantangannya
Merangkum Healthline dan Cleveland Clinic, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah demam tifoid, yakni:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.