KOMPAS.com - Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi saat asam lambung dari perut berbalik naik ke kerongkongan.
Penyakit ini membuat penderitanya merasakan sensasi terbakar di dada (heartburn), mengalami gangguan pencernaan, sampai sulit menelan makanan.
Rasa tidak nyaman yang dirasakan penderita GERD ini bisa terjadi beberapa kali seminggu. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Bisakah Asam Lambung Naik (GERD) Sebabkan Serangan Jantung?
GERD adalah kondisi naiknya (refluks) asam lambung dari perut ke kerongkongan secara kronis.
Melansir Cleveland Clinic, refluks asam bisa terjadi karena katup di ujung kerongkongan, tepatnya di bagian sfingter esofagus bagian bawah, tidak menutup saat makanan sampai di perut.
Akibatnya, asam lambung mengalir kembali melalui kerongkongan ke tenggorokan. Penderitanya pun bisa sampai merasakan rasa asam di mulut.
Penderita GERD bisa merasakan sejumlah gejala yang berbeda-beda pada penyakitnya.
Melansir Mayo Clinic, ada beberapa gejala GERD yang jamak dirasakan penderitanya. Antara lain:
Baca juga: 6 Pilihan Menu Makanan untuk Penderita Asam Lambung
GERD disebabkan melemahnya atau kendurnya otot yang mengatur katup di bagian bawah esofagus. Sehingga, asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Dalam kondisi normal, katup ini dapat tertutup rapat setelah makanan dari mulut masuk ke perut.
GERD dapat disebabnya banyak hal. Di antaranya:
Ada juga beberapa faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi GERD, seperti:
Baca juga: 5 Cara Penderita Asam Lambung Bisa Tetap Aman Minum Kopi
Melansir Web MD, dokter biasanya merekomendasikan penderita GERD untuk mengubah gaya hidup dan memperbaiki pola makan.
Perawatan atau pengobatan bertujuan untuk mengurangi intensitas refluks atau menekan kerusakan pada lapisan esofagus akibat paparan asam lambung.
Umumnya, pasien GERD dianjurkan menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu penyakit.
Selain itu, penderita GERD juga disarankan untuk mengatur porsi makan atau makan dalam ukuran kecil.
Kebiasaan makan sebelum tidur juga perlu diubah, paling tidak atur waktu dua hingga tiga jam sebelum tidur agar asam lambung di perut tidak naik.
Baca juga: Mengenal GERD, Masalah Pencernaan yang Bisa Sebabkan Komplikasi Serius
Seiring dengan perubahan gaya hidup dan diet, dokter Anda juga akan merekomendasikan sejumlah obat.
Beberapa obat yang diberikan bertujuan untuk menetralkan asam lambung di kerongkongan dan lambung.
Namun, penggunaan obat ini wajib dikonsultasikan pada dokter.
Pasalnya, penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu dapat memengaruhi kinerja ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.