Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2020, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

12. Antraks

Antraks adalah penyakit langka yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis.

Seseorang yang makan atau minum sesuatu yang mengandung antraks gastrointestinal mungkin akan mengalami gejala:

  • Demam
  • Pembengkakan di leher atau kelenjar dan nyeri saat menelan
  • Mual, kehilangan nafsu makan, dan muntah
  • Diare berdarah yang berat pada stadium lanjut
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Kemerahan pada wajah dan mata
  • Pingsan
  • Nyeri dan pembengkakan di perut

Kenapa lalat sulit ditangkap?

Mengingat bahayanya, beberapa dari Anda mungkin pernah kesal dan ingin membunuh setiap lalat yang lewat.

Namun, hal itu kadang tak berjalan sesuai harapan karena ternyata lalat sulit sekali ditepuk atau dipukul.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengenai kenapa hal itu bisa terjadi?

Melansir Buku Amazing You! Resep Rahasia Kehidupan Luar Biasa (2011) karya dr. Andhyka P. Sedyawan, dijelaskan bahwa lalat memiliki 100.000 sel otak aktif yang jauh lebih kompleks dari otak lebah.

Dengan otak itu, lalat nyatanya memiliki sistem yang cepat untuk mengantisipasi bahaya yang datang, termasuk bahaya tepukan yang berujung kematian.

Menghindari tepukan bagi lalat, bukanlah hal yang sulit. Saat terancam, otak lalat akan merespons dengan melakukan menuver yang supercepat.

Bahkan, maneuver tersebut dapat dilakukan lalat dengan melakukan ke arah yang berlawanan.

Dengan kata lain, lalat sulit dipukul karena mereka bisa bereaksi terhadap suatu gerakan 5 kali lebih cepat dari manusia.

Bulu senstif pada tubuh mereka mengirim langsung data ke sayap sehingga lalat bisa langsung mengambil respons cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com