Melansir buku Seri Lingkungan dan Penyakit: Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular (2006) karya Dr. dr. Anies M.Kes PKK, rematik dalam bahasa medis bisa disebut artritis.
Artritis berasal dari bahasa Yunani, yaitu attrom yang berarti sendi, dan it is yang berarti radang.
Sementara lebih dari seratur jenis radang sendi dapat dikelompokan sebagai arrtritis.
Beberapa jenis artritis yang sering mengganggu, antara lain osteoarthritis, artritis gout, artritis rheumatoid, dan artritis infeksi.
Baca juga: Mandi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?
Berikut penjelasan beberapa jenis rematik di atas:
1. Osteoartritis
Jenis artritis ini paling banyak dijumpai di Indonesia, bahkan dalam pola penyakit, penderitanya semakin meningkat dan biasanya menyerang usia di atas 50 tahun.
Sendi-sendi yang sering diserang terutama sendi yang menopang berat badan, misalnya lutut, pinggul, dan tulang belakang akibat terjadinya keausan jaringan elastic (kartilago).
Rematik ini dapat pula disebabkan oleh ketidakseimbangan enzim, sehingga terjadi kekurangan zat pelumas, maka sendi mudah robek atau terjadi kerusakan lapiran tulang rawan yang menutupi ujung tuang.
Meski lebih jarang, rematik ini dapat pula diderita oleh usia yang lebih muda. Jika terjadi, biasanya karena terbentur benda keras.
2. Artritis gout
Jenis artritis ini banyak pula diderita masyarakat Indonesia.
Hal ini berkaitan dengan gaya hidup, terutama pola makan.
Sendi yang sering menderita, yakni sendi-sendi jari kaki dan tangan, akibat penumpukan asam urat yang berlebihan di dalam darah.
Rematik ini banyak diderita oleh laki-laki usia di atas 40 tahun.
Baca juga: Untuk Tetap Sehat, Seberapa Sering Kita Harus Mandi?