KOMPAS.com – Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Jumat (22/5/2020) mengeluarkan anjuran menjelang akhir masa tanggap darurat Covid-19.
Dalam anjuran yang dimuat dalam laman idai.or.id tersebut, IDAI salah satunya menyatakan bahwa tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap Covid-19 atau hanya akan menderita sakit ringan.
Pembuktian itu berdasarkan hasil temuan IDAI yang melaksanakan upaya deteksi kasus Covid-19 pada anak secara mandiri.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Imunitas Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Dalam upaya itu, IDAI mendapatkan data bahwa hingga Senin (18/5/2020) diketahui:
Temuan ini menunjukkan bahwa angka kesakitan dan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia tergolong tinggi.
Data itu juga membuktikan bahwa tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap Covid-19 atau hanya akan menderita sakit ringan saja.
Sehubungan dengan hasil evaluasi data tersebut di akhir masa tanggap darurat Covid-19 yang akan jatuh pada 29 Mei 2020, maka IDAI memandang perlu untuk mendesak pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan kepentingan terbaik kesehatan dan kesejahteraan anak.
Pernyataan IDAI itu ditandatangani oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Dr. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon) dan Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI, Dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K).
Temuan yang disampaikan Pengurus Pusat IDAI diketahui berbeda dengan yang diumumkan Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia.
Baca juga: WHO Ingatkan Anak Muda Juga Berisiko Terkena Covid-19 yang Parah
Dalam laman resminya who.int, WHO Indonesia pernah mengunggah informasi grafis yang berisi keterangan bahwa anak-anak tidak terlalu terdampak Covid-19, dan gejala yang dialami pada umumnya tergolong ringan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.