Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2020, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Oleh karena itu, diet tanpa karbohidrat dapat menyebabkan energi rendah atau kelelahan, terutama pada awalnya.

Perubahan metabolisme yang terjadi di tubuh ketika Anda memotong karbohidrat juga dapat menyebabkan fungsi mental yang buruk, mual, dan gangguan tidur dalam jangka pendek.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

5. Picu kekurangan nutrisi

Diet rendah karbohidrat mungkin tidak menyediakan juga cukup vitamin dan mineral, seperti potasium, vitamin B, dan vitamin C, yang berlimpah dalam buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati lainnya.

Selain itu, peningkatan buang air kecil yang dihasilkan dari pembatasan karbohidrat dapat menyebabkan defisiensi natrium dan kalium seiring waktu.

Makan makanan seimbang dengan berbagai makanan dapat membantu memastikan Anda mendapatkan cukup nutrisi yang Anda butuhkan.

6. Bahayakan ginjal

Melansir Buku Rahasia Diet: The Concept, The Diet, The Workout (2008) oleh Denny Santoso, S.Kom., SAC.Dip., CSN, apabila metode mengurangi asupan karbohidrat dan menambah protein untuk membantu tubuh membakar lebak secara berlebih dilakukan secara terus-menerus, maka saat proses katabolik berlangsung (protein diubah menjadi glukosa sebagai energi), protein diambil dari dalam otot, sehingga massa otot akan berkurang.

Baca juga: Bagaimana Kurang Minum Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

Katabolik akan menghasilkan sisa berupa nitrogen yang harus dibuang melalui urine dan keringan.

Nitrogen yang dibuang melalui uirine akan membebani ginjal.

Semakin rendah asupan karbohidrat, semakin tinggi intensitas latihan, dan semakin banyak protein yang dikonsumsi dalam waktu yang lama, bakal merugikan ginjal.

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Banyak minum air yang diharapkan akan memperlancar proses dalam ginjal, bahkan malah jadi membenani organ tubuh tersebut.

Kondisi itu terjadi apabila diet rendah karbohidrat dan tinggi protein diteruskan terus.

Jika ingin melakukan diet rendah karbohidrat dan tinggi protein, Anda perlu mengecek kondisi ginjal terlebih dahulu.

Apabila ada kelainan, baik secara genetika atau penyakit tertentu, jangan lakukan pola diet ini.

Bagi yang mengalami obesitas dan ingin mendapatkan hasil yang cepat, diet rendah karbohidrat boleh dilakukan, asal tidak lebih dari sebulan.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi

Namun tetap, kondisi ginjal Anda harus baik-baik saja. Diet rendah karbohidrat ibarat pisau bermata dua. Jadi, gunakanlah dengan hati-hati.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Komentar
saya ikut diet stop karbohidrat karena punya penyakit diabetes sehingga stop nasi total & semua tumbuh2an digantikan makanan hewani & telur ditambah buah alpukat jamur2an pengganti serat agar2 alhamdulillah gd menurun drastis & stabil badan juga lebih enak, efek samping tergantung adaptasi tubuhnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pujian untuk Putra Prabowo, Gibran: Mas Didit Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau