Penyakit ini terutama menyerang anak usia 5-15 tahun.
Gejala demam scarlet yang bisa dikenali, yakni:
Demam Scarlet perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti demam rematik (dapat mengenai jantung, sendi, kulit, dan otak), glomerulonephritis (peradangan di ginjal), hingga pneumonia.
Pengobatan yang diperlukan untuk mengatasi demam Scarlet adalah dengan antibiotik.
Pada awal perjalanan penyakit DBD pada hari ke 1-4 kadang juga disertai dengan munculnya bintik merah yang mirip dengan campak.
Bercak merah ini biasanya akan hilang setelah hari ke 5-7.
Manifestasi ini sering dialami pada penderita alergi dengan riwayat kulit yang sangat sensitif.
Untuk memastikan kondisi DBD pada anak, orang tua perlu memahami gejala infeksi virus dengue lebih lanjut.
Baca juga: 3 Jenis Makanan untuk Mempercepat Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)
Berikut ini gejala DBD yang bisa terjadi:
Dari banyak penyakit tersebut, dr. Arifianto dkk, dalam bukunya mengungkapkan, demam disertai ruam atau bintik merah yang tersering dialami anak adalah roseola, bukan campak.
Campak adalah infeksi virus yang menyembuh sendiri seiring waktu.
Pengobatan khusus diperlukan apabila terjadi komplikasi seperti pneumonia (radang paru-paru) dan esefalitis (radang selaput otak).
Jika anak mengalami batuk disertai sesak napas, maka segera bawa ke rumah sakit (RS) untuk mencari kemungkinan pneumonia yang mungkin membutuhkan perawatan.
Jika anak cenderung banyak tidur dan sulit dibangunkan, atau mengalami kejang, maka kemungkinan telah terjadi ensefalitis yang harus segera dibawa ke RS.
Baca juga: 5 Obat Darah Tinggi untuk Mengatasi Hipertensi
Kedua komplikasi ini sering menimbulkan kematian, maka pecegahan campak berupa imunisasi telah dilakukan sejak 1982 di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.