Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak

Kompas.com - Diperbarui 15/11/2022, 11:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penyakit ini terutama menyerang anak usia 5-15 tahun.

Gejala demam scarlet yang bisa dikenali, yakni:

  • Demam
  • Nyeri tenggorokan
  • Bengkak di amandel disertai selaput putih
  • Bintik merah di tubuh yang kasar seperti sandpaper

Demam Scarlet perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti demam rematik (dapat mengenai jantung, sendi, kulit, dan otak), glomerulonephritis (peradangan di ginjal), hingga pneumonia.

Pengobatan yang diperlukan untuk mengatasi demam Scarlet adalah dengan antibiotik.

7. Demam berdarah (DBD)

Pada awal perjalanan penyakit DBD pada hari ke 1-4 kadang juga disertai dengan munculnya bintik merah yang mirip dengan campak.

Bercak merah ini biasanya akan hilang setelah hari ke 5-7.

Manifestasi ini sering dialami pada penderita alergi dengan riwayat kulit yang sangat sensitif.

Untuk memastikan kondisi DBD pada anak, orang tua perlu memahami gejala infeksi virus dengue lebih lanjut.

Baca juga: 3 Jenis Makanan untuk Mempercepat Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)

Berikut ini gejala DBD yang bisa terjadi:

  • Demam berlangsung sekurangnya 72 jam (3 hari) tanpa disertai batuk-pilek
  • Anak terlihat sakit, lemas, tidak mau makan dan minum, sehingga berisiko mengalami dehidrasi
  • Anak terlihat mengalami kondisi yang memburuk saat demam turun
  • Hitung trombosit ≤ 100.000 per microliter dan atau disertai peningkatan gematokrit ≥ 20 persen
  • Anak mengeluh atau mengalami nyeri perut hebat
  • Anak mengalami perdarahan aktif (BAB hitam, perdarahan gusi yang sulit berhenti, hingga muntah darah)

Dari banyak penyakit tersebut, dr. Arifianto dkk, dalam bukunya mengungkapkan, demam disertai ruam atau bintik merah yang tersering dialami anak adalah roseola, bukan campak.

Pengobatan campak

Campak adalah infeksi virus yang menyembuh sendiri seiring waktu.

Pengobatan khusus diperlukan apabila terjadi komplikasi seperti pneumonia (radang paru-paru) dan esefalitis (radang selaput otak).

Jika anak mengalami batuk disertai sesak napas, maka segera bawa ke rumah sakit (RS) untuk mencari kemungkinan pneumonia yang mungkin membutuhkan perawatan.

Jika anak cenderung banyak tidur dan sulit dibangunkan, atau mengalami kejang, maka kemungkinan telah terjadi ensefalitis yang harus segera dibawa ke RS.

Baca juga: 5 Obat Darah Tinggi untuk Mengatasi Hipertensi

Kedua komplikasi ini sering menimbulkan kematian, maka pecegahan campak berupa imunisasi telah dilakukan sejak 1982 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau