7 hal di atas merupakan faktor risiko stroke yang dapat dikontrol atau dimodifikasi, sehingga jika ingin mecegah stroke, seseorang dapat menghindari berbagai faktor risiko tersebut.
Sementara, jika faktor risiko stroke itu sudah ada, maka seseorang dapat segera melakukan upaya terapi atau pengobatan agar semakin terhindar dari penyakit mematikan ini.
8. Usia
Usia adalah faktor risiko stroke yang tidak dapat dikontrol atau dimodifikasi.
Padahal, risiko seseorang mengalami stroke dapat meningkat seiring bertambahnya usia.
Risiko semakin meningkat ketika setelah seseorang menginjak usia 55 tahun.
Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.
Usia terbanyak orang terkena serangan stroke adalah 65 tahun ke atas.
Pernah ada laporan, dari 2.065 pasien stroke akut yang dirawat di 28 rumah sakit (RS) di Indonesia, 35,8 persen berusia di atas 65 tahun dan 12,9 persen kurang dari 45 tahun.
Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?
9. Jenis kelamin
Stroke dilaporkan menyerang laki-laki 19 persen lebih banyak dibandingkan wanita.
Meski demikian, baik pria maupun wanita tetap harus mewaspadai penyakit mematikan ini.
10. Keturunan
Risiko stroke akan meningkat jika ada orangtua atau saudara kandung yang lebih mengalami stroke maupun TIA.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.