Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyata Bahayakan Anak, Rokok Diserukan Naik Harga

Kompas.com - 14/10/2020, 07:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Tutup

Bahkan, dari cerita anak-anak, mereka juga pernah mengambil uang orangtua tanpa izin dan yang paling parah mencuri rokok di warung demi bisa merokok lagi dan lagi.

"Dari penuturan anak–anak ini, tergambarkan bahwa mereka yang sudah kecanduan akan melakukan apapun agar bisa merokok," ucap Shoim.

Baca juga: Ginjal Lebih Sehat, Ini Alasan Dokter Anjurkan Minum Air Hasil Distilasi

Dia mengisahkan, beberapa perokok anak yang telah diwawancarai pengurus Kakak sebenarnya sudah merasakan adanya gangguan kesehatan akibat rokok.

Mereka di antaranya sering mengeluh mengalami batuk berat, sesak napas, dan kepala pusing setelah menjadi perokok aktif.

Bahkan satu anak pernah menderita sakit sampai tidak mampu berjalan karena dadanya sesak.

Baca juga: Bikin Wajah Cerah dengan Facial untuk Angkat Sel Kulit Mati

Namun di sisi lain, anak-anak mengalami kesulitan ketika ingin berhenti merokok.

Saat mencoba sehari saja tidak merokok, mereka bisa dihadapkan pada ketidaknyamanan berupa mulut kecut, dada berdebar, hingga susah tidur.

Anak-anak hanya akan berhenti merokok ketika benar-benar jatuh sakit.

Baca juga: Apa Penyebab Remaja Tumbuh Uban? Ini Kata Dokter dan Cara Mengatasinya

Setelah sembuh, mereka terdorong kembali melakukan kebiasaan buruk tersebut.

"Bahaya rokok pada anak-anak ini nyata. Merokok bukan hanya mengancam kesehatan, tapi juga rentan menimbulkan masalah sosial lanjutan pada kehidupan mereka," ucap dia.

Shoim pesimistis target penurunan pervalensi perokok anak menjadi 5,7 persen sesuai dengan RPJMN 2020-2024 akan sulit dicapai jika pemerintah tidak punya tindakan serius.

Yayasan Kakak berharap pemerintah bisa berani mengambil langkah tegas melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok di luar dan dalam ruang, minimal di area-area yang dekat dengan aktivitas anak, seperti sekitar sekolah, tempat olahraga, taman, taman, pasar, pusat berbelanjaan, termasuk kendaraan umum yang dapat mendorong anak menjadi perokok pemula.

Baca juga: 3 Jenis Rokok Elektrik dan Bahayanya bagi Saluran Pernapasan

Selain itu, Shoim menilai, pemerintah penting juga untuk segera menaikkan harga rokok secara siginifikan melalui mekanisme cukai demi melindungi anak-anak.

"Rp100.000 per bungkus itu harga tinggi yang saya yakin akan membuat banyak orang berpikir lagi untuk membelinya, sehingga diharapkan bisa pula menekan angka perokok anak," pendapat dia

Dia mengusulkan kenaikan harga rokok segitu juga atas hasil konsultasi dengan para perokok anak yang menganggap harga rokok Rp100.000 per bungkus sudah termasuk cukup mahal dan sulit dibeli.

Baca juga: Posisi Tidur untuk Hindari Serangan Jantung, Lebih Baik Hadap Kiri atau Kanan?

Namun, Shoim menuturkan, anak-anak ini memang tidak bisa menjamin akan atau dapat berhenti merokok setelah harga rokok dinaikkan secara signifikan tersebut.

Pasalnya, mereka langsung berpikir masih mungkin bisa membeli rokok secara ketengan.

"Nah, konsultasi menunjukkan bahwa selama ini anak-anak terbiasa merokok karena bisa membeli rokok eceran per batang," tutur dia.

Baca juga: Tips Sehat Hadapi Musim Pancaroba dari Dokter Gizi

Oleh karena itu, Yayasan Kakak mendorong pemerintah dapat juga segera merevisi Peraturan Pemerintah No. 109 tahun 2012 untuk melarang penjualan rokok per batang guna semakin menutup akses anak dari rokok.

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Solo, dr. Yusup Subagyo Sutanto, Sp.P(K), juga resah dengan hasil temuan kenaikan prevalensi perokok anak di Indonesia.

Padahal, dia menegaskan, bahaya rokok bagi kesehatan anak itu nyata.

Baca juga: Apakah Harus Mandi Setelah Kehujanan? Ini Saran Dokter

Anak-anak yang merokok maupun jadi perokok pasif cenderung lebih mudah terkena penyakit pernafasan, seperti asma, bronkitis, hingga pneumonia ketimbang anak yang tidak merokok atau terpapar asap rokok.

Ketika asap rokok dihisap lalu masuk ke saluran pernapasan, di situlah racun diserap.

Berbagai zat beracun yang terkandung dalam rokok bahkan bisa mengakibatan kanker mulut, kanker tenggorokan, hingga kanker paru-paru.

Baca juga: Penjelasan Menkes soal Pria dengan Ukuran Celana 33 Lebih Cepat Menghadap Allah

"Ada banyak sekali bahan kimia di dalam rokok yang telah terbukti dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker," jelas Yusup.

Dia mengingatkan, ketika merokok sudah dilakukan sedari kecil, kemungkinan seseorang untuk terkena penyakit berbahaya akibat rokok pada usia dewasa akan semakin besar.

Itu karena kemungkinan konsumsi rokoknya lebih besar ketimbang orang yang mulai merokok ketika sudah dewasa.

Halaman:
Komentar
daripada menaikkan harga rokok, mendingan pemerintah bikin kebijakan, menutup semua pabrik rokok di indonesia dan melarang semua penanaman tembakau. tembakau illegal. dijamin konsumsi rokok di masyarakat akan berkurang drastis.

Terkini Lainnya

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Health
Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Health
Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Health
Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Health
Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Health
Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Health
5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

Health
7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau