Kotoran hijau bisa disebabkan oleh beberapa penyebab.
Misalnya, mengonsumsi banyak sayuran berwarna hijau tua, seperti brokoli atau kangkung, dapat menyebabkan kotoran berwarna kehijauan.
Tidak ada masalah kesehatan atau penyebab kekhawatiran dalam kasus ini.
Penyebab lain dari kotoran hijau mungkin karena:
Antibiotik dapat membunuh bakteri yang membantu mengubah kotoran Anda menjadi cokelat. Ini biasanya kondisi sementara.
Setelah Anda menghentikan pengobatan, kotoran Anda akan kembali ke warna normal.
Baca juga: Virus Corona Bisa Menular Lewat Kontaminasi Feses, Berikut Cara Mencegahnya
Beberapa bakteri, seperti Salmonella, yang biasanya tidak berada di usus, dapat mengubah warna kotoran dari cokelat menjadi hijau atau warna lain.
Infeksi virus dan parasit dapat melakukan hal yang sama.
Dengan infeksi serius, Anda juga akan mengalami gejala lain, seperti sakit perut, demam, atau diare.
Kondisi seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac dapat menyebabkan kotoran hijau, bergantung pada apa yang Anda makan.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
2. Feses berwarna hitam
Jika kotoran Anda menjadi hitam, itu bisa menjadi tanda bahwa ada pendarahan di bagian atas saluran pencernaan Anda. Ini bisa jadi karena sakit maag atau masalah perdarahan lainnya.
Pencampuran darah dengan empedu dan cairan pencernaan lainnya dapat membuat kotoran menjadi hitam dan lengket.
Penyebab kotoran hitam yang kurang serius bisa jadi karena:
Jika Anda berulang kali buang air besar berwarna hitam, kotoran tertinggal, penting bagi Anda untuk menindaklanjuti dengan dokter Anda sesegera mungkin.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
3. Feses berwarna kuning
Kotoran kuning bisa disebabkan oleh banyak hal.
Gangguan yang memengaruhi hati, kandung empedu, atau pankreas Anda semuanya dapat berperan dalam kotoran kuning. Itu karena kondisi yang memengaruhi organ-organ ini dapat mengganggu jumlah empedu yang digunakan untuk pencernaan.
Pada bayi, kotoran kuning juga bisa menjadi tanda pencernaan yang bergerak terlalu cepat, dan tidak semua lemak dari makanan bisa diserap tubuh.