KOMPAS.com - Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi kronis di mana asam lambung bocor naik ke kerongkongan (esofagus).
Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi.
Seseorang mungkin menderita GERD jika mengalami gejala refluks asam kronis atau lebih dari dua kali seminggu.
Baca juga: 6 Komplikasi Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai
Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan tidur.
Menurut National Sleep Foundation (NSF), GERD adalah salah satu penyebab utama gangguan tidur di antara orang dewasa berusia antara 45 dan 64.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh NSF menemukan bahwa orang dewasa di Amerika Serikat (AS) yang mengalami heartburn di malam hari lebih mungkin dibandingkan mereka yang tidak mengalami heartburn di malam hari untuk melaporkan gejala terkait tidur berikut:
Orang dengan sleep apnea juga biasa menderita GERD.
Sleep apnea adalah saat seseorang mengalami pernapasan dangkal atau satu atau lebih jeda saat bernapas saat tidur.
Jeda ini berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit.
Jeda juga bisa terjadi 30 kali atau lebih dalam satu jam.
Baca juga: 9 Gejala Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Picu Serangan Jantung
Setelah jeda ini, pernapasan biasa biasanya dilanjutkan, tetapi sering kali dengan dengkuran keras atau suara tercekik.
Sleep apnea bisa membuat seseorang merasa lelah dan lesu di siang hari karena mengganggu tidur. Ini biasanya kondisi kronis.
Akibatnya, hal itu dapat mengganggu aktivitas pada siang hari dan membuat Anda sulit berkonsentrasi pada aktivitas sehari-hari.
NSF merekomendasikan mereka yang mengalami gejala GERD pada malam hari menerima screening untuk sleep apnea.
Gejala GERD, seperti batuk dan tersedak, cenderung memburuk saat penderita berbaring atau mencoba tidur.