Sleep apnea sering terjadi pada orang dengan kondisi diabetes tipe 2.
80 persen atau lebih dari penderita mungkin menderita obstructive sleep apnea.
Obesitas meningkatkan resiko seseorang untuk kedua gangguan tersebut.
Meskipun penelitian belum menunjukkan hubungan sebab-akibat antara sleep apnea dan diabetes tipe 2, tidak cukup tidur karena sleep apnea dapat membuat tubuh Anda tidak menggunakan insulin dengan benar, yang menyebabkan diabetes.
4. Penambahan berat badan
Berat badan berlebih dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena sleep apnea, dan kondisinya juga membuat Anda lebih sulit untuk langsing.
Jika Anda kelebihan berat badan, Anda dapat memiliki timbunan lemak di leher yang menghalangi pernapasan di malam hari.
Di sisi lain, sleep apnea dapat membuat tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon ghrelin, yang membuat Anda mendambakan karbohidrat dan makanan manis.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Dan, bila Anda merasa lelah sepanjang waktu, Anda mungkin tidak dapat mengubah makanan yang Anda makan menjadi energi secara efisien, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Berita bagusnya, perawatan untuk obstructive sleep apnea dapat membuat Anda merasa lebih baik, dengan lebih banyak energi untuk berolahraga dan aktivitas lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.