KOMPAS.com - Sejak pandemi melanda, sampah medis menjadi isu lingkungan yang memprihatinkan.
Paparan limbah medis ini bisa menyebabkan penyakit dan menyebabkan cedera.
Pasalnya, limbah kesehatan juga mengandung zat atau agen berbahaya, seperti berikut:
Baca juga: Tak Sengaja Bertemu Orang Positif Covid-19, Ini yang Harus Dilakukan
Menurut data WHO, pengelolaan limbah medis yang buruk bisa memicu bahaya berikut:
Limbah medis biasanya mengandung patogen penyebab infeksi, yakni virusdan bakteri.
Limbah medis seringkali menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti uberkulosis, Streptococcus pneumonia, dan virus seperti campak, yang bisaterjadi akibat pembuangan limbah yang keliru.
Selain itu, limbah medis juga meningkatkan risiko hepatitis A, B, atau C, hingga HIV dan Aids yang bisa menular melalui barang yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh.
Limbah medis sering mengandung bahan kimia berbahaya. Jika tidak dibuang dengan tepat, bisa memicu keracunan.
Bahan kimia dalam limbah medis juga bisa meningkatkan risiko penyakit pernapasan atau kulit.
Riset dari Finlandia menemukan bahwa zat genotksik pada limbah meids bisa meningkatkan risiko keguguran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.