Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2021, 06:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Kata syok dapat menggambarkan beberapa situasi yang berbeda.

Syok medis terjadi ketika sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Ini bukan penyakit, tetapi kondisi akibat penyakit atau cedera.

Seseorang mungkin juga merasa syok ketika mengalami sesuatu yang tidak terduga.

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?

Syok ini bersifat psikologis dan biasanya tidak menimbulkan masalah medis apa pun.

Jenis syok lainnya adalah syok listrik atau kejutan listrik yang terjadi saat seseorang mengalami cedera akibat terpapar energi listrik.

Meskipun banyak masalah berbeda yang dapat menyebabkan syok medis, gejalanya sering kali sama.

Syok medis selalu merupakan keadaan darurat.

Tanpa pengobatan, syok medis dapat menyebabkan kerusakan organ permanen atau kematian.

Jenis syok yang perlu diwaspadai

Melansir Medical News Today, terdapat empat jenis syok medis.

Nama masing-masing jenis syok menggambarkan bagaimana hal itu menyebabkan penurunan aliran darah ke sel dan jaringan.

Keempat jenis syok medis tersebut adalah:

1. Syok hipovolemik

Hipovolemia adalah penurunan volume darah dalam tubuh.

Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengalami pendarahan hebat atau menderita dehidrasi parah.

Baca juga: 7 Gejala Serangan Jantung pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

Jenis hipovolemik biasanya terjadi karena kehilangan banyak darah setelah cedera traumatis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com