Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Kelopak Mata Bengkak dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 23/05/2022, 08:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kelopak mata bengkak bisa jadi sangat menyebalkan. Dengan rasa yang mungkin nyeri dan gatal, tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain itu, bagi sebagian orang, keadaan ini mungkin saja dianggap dapat mengganggu penampilan atau meruntuhkan rasa percaya diri.

Belum lagi, kelompak mata bengkak bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman di area mata, terlebih jika pembengkakannya cukup parah hingga mengganggu penghlihatan.

Baca juga: 6 Penyebab Kelopak Mata Bengkak

Sebagian besar penyebab kelopak mata bengkak tidaklah berbahaya.

Tapi, masalah yang tampaknya kecil ini bisa jadi cukup serius.

Jadi, jika seseorang memiliki kelopak mata bengkak, ada baiknya segera menemui dokter.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab kelopak mata bengkak yang dapat terjadi:

1. Bintitan

Bintitan (hordeolum) adalah infeksi kelenjar di kelopak mata.

Jenis bintitan yang paling umum menginfeksi kelenjar air mata yang berada di dasar bulu mata.

Bintitan juga terkadang terjadi di dalam kelopak mata karena kelenjar minyak yang terinfeksi.

Bintitan biasanya dimulai dengan benjolan merah, gatal, nyeri, dan bengkak.

Selama beberapa jam atau beberapa hari, bintitan biasanya mulai menyerupai jerawat. Beberapa benjolan “berkepala” putih.

Dalam kebanyakan kasus, infeksi hanya menyerang satu kelenjar air mata atau minyak dan tidak memerlukan pengobatan. Kompres hangat bisa membantu meredakan nyeri.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Mata Bengkak Setelah Bangun Tidur

Seseorang harus menghindari berbagai produk untuk mata, termasuk makeup dan krim mata sampai bintitan hilang.

Penderita juga tidak boleh mencoba mencabut bintitan karena dapat menyebarkan infeksi dan merusak mata.

Antibiotik dapat membantu dalam situasi berikut:

  • Beberapa bintitan muncul sekaligus
  • Bintitanya terasa sangat nyeri
  • Gejala terus memburuk
  • Demam berkembang
  • Penglihatan terganggu.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut dengan bintitan, seseorag harus menghubungi dokter mata.

2. Kalazion

Chalazion atau kalazion tampak seperti bintitan, tetapi itu bukan infeksi.

Sebaliknya, kalazion terjadi ketika kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat.

Orang yang pernah mengalami kalazion cenderung bisa mengembangkannya lagi, dan benjolan bisa tumbuh cukup besar.

Namun, kalazia jarang melukai. Benjolan biasanya muncul sendiri setelah beberapa hari, seperti jerawat.

Kompres hangat dapat membantu kalazion hilang lebih cepat.

Baca juga: Kelopak Mata Bengkak

Ketika tumbuh sangat besar, kalazia bisa mengganggu penglihatan dan bisa menjadi menyakitkan.

Itu juga akan sulit untuk dibedakan, yakni antara kalazion, bintitan, atau infeksi mata.

Jika benjolan tidak hilang setelah beberapa hari atau terdapat tanda-tanda infeksi lain, seperti demam, sebaiknya segera hubungi dokter.

3. Alergi

Jika mata gatal, merah, dan berair menyertai kelopak mata yang bengkak, penyebabnya bisa jadi alergi mata.

Debu, serbuk sari, dan alergen umum lainnya dapat mengiritasi mata, memicu reaksi alergi.

Alergi mata jarang berbahaya, tetapi bisa mengganggu.

Menghindari alergen yang diketahui adalah bentuk pengobatan terbaik.

Tetapi, beberapa orang merasa lega setelah mengonsumsi antihistamin, seperti Benadryl.

Obat tetes mata yang dijual bebas juga dapat membantu mengatasi rasa gatal dan kekeringan

Tetapi, jika keluhan terus berlanjut, seseorang harus menghubungi dokter. Dokter mungkin merekomendasikan tes alergi atau perawatan resep.

4. Kelelahan

Keletihan atau kelelahan bisa membuat kelopak mata terlihat sembab dan bengkak.

Baca juga: 6 Penyebab Mata Bengkak saat Bangun Tidur

Retensi air yang terjadi dalam semalaman juga bisa memengaruhi kelopak mata.

Itu bisa membuat kelopak mata terlihat bengkak dan sembab di pagi hari, terutama jika orang tersebut tidak tidur nyenyak.

Menerapkan kompres dingin sambil berbaring dengan kepala ditinggikan di atas bantal dapat membantu mengasi kelopak mata bengkak ini.

Minum segelas air juga dapat membantu mengurangi retensi cairan dan pembengkakan.

5. Menangis

Menangis dapat merusak pembuluh darah kecil di mata dan kelopak mata, terutama jika menangis parah atau berlangsung lama.

Kelopak mata bengkak yang terjadi setelah seseorang menangis bisa jadi akibat retensi cairan, yang disebabkan oleh meningkatnya aliran darah ke area sekitar mata.

Beberapa cara mengatasi kelopak mata bengkak yang bisa dilakukan karena menangis di antaranya yakni:

  • Cukup istirahat
  • Kompres dingin
  • Mengangkat kepala
  • Konsumsi cukup air putih.

6. Kosmetik

Produk riasan dan perawatan kulit yang masuk ke mata dapat mengiritasi mata dan jaringan di sekitarnya, menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit.

Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Mata Bengkak Setelah Menangis

Reaksi alergi terhadap produk tersebut juga bisa memicu kelopak mata bengkak.

Jika sampai mengalami mata terbakar dan bengkak, seseorang kiranya perlu menggunakan air mata buatan (obat tetes mata) untuk membantu meredakan ketidaknyamanan.

Jika rasa terbakar berlanjut atau semakin parah, mereka penting untuk menemui dokter.

7. Selulitis orbital

Selulitis orbital adalah infeksi jauh di dalam jaringan kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Ini dapat menyebar dengan cepat dan sering kali sangat menyakitkan.

Bahkan luka kecil pun dapat memasukkan cukup banyak bakteri untuk memicu selulitis orbital.

Jika kelopak mata sangat nyeri, merah, atau bengkak, seseorang harus mencari perawatan medis darurat.

Selulitis adalah infeksi serius yang membutuhkan pengobatan antibiotik.

Bergantung pada tingkat keparahan infeksi, mungkin perlu menerima antibiotik intravena (IV).

8. Penyakit Graves

Penyakit Graves adalah kelainan endokrin yang menyebabkan tiroid terlalu aktif.

Kondisi ini dapat menyebabkan tiroid secara keliru melepaskan sel untuk melawan infeksi yang tidak ada di mata.

Antibodi yang dilepaskannya dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada mata.

Berbagai perawatan tersedia untuk penyakit Graves, termasuk operasi tiroid dan berbagai pengobatan.

Baca juga: Apakah Mata Belekan pada Bayi Normal?

9. Herpes okuler

Herpes okuler adalah infeksi herpes yang terjadi di dalam dan sekitar mata.

Mesk siapa pun dapat mengembangkan herpes mata, kondisi medis ini paling sering terjadi pada anak-anak.

Herpes okuler dapat terlihat sangat mirip dengan penyakit pink eye.

Untuk mendiagnosis herpes, dokter perlu melakukan kultur mata (pemeriksaan mikroskopik) untuk memeriksa keberadaan virus.

Meskipun virus tetap ada di dalam tubuh dan tidak ada obatnya, obat antivirus dapat mengatasi gejalanya.

10. Blefaritis

Beberapa orang memiliki lebih banyak bakteri di dalam dan sekitar kelopak mata mereka daripada orang lain.

Bakteri ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut blepharitis atau blefaritis.

Orang dengan blefaritis mungkin memiliki kelopak mata berminyak dan serpihan seperti ketombe di sekitar bulu mata.

Beberapa orang dengan blepharitis mengembangkan kelopak mata yang nyeri dan meradang.

Blefaritis adalah kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan.

Blefaritis cenderung memunculkan gejala timbul-tenggelam, yakni bisa menjadi lebih baik dan kemudian berubah lagi menjadi lebih buruk.

Baca juga: Riset Buktikan Kualitas Tidur Pengaruhi Kesehatan Mata

Beberapa cara meredakan gejala blefaritis yang bisa dilakukan, yakni:

  • Kompres hangat
  • Penghapusan riasan mata dengan hati-hati
  • Melakukan scrub kelopak mata.

Dokter mata mungkin dapat meresepkan salep antibiotik.

Terkadang, blefaritis menyebabkan infeksi yang lebih parah.

Jika gejala blefaritis lebih buruk dari yang sebelumnya atau jika rasa sakitnya hebat, lebih baik segera hubungi dokter.

11. Saluran air mata tersumbat

Ketika saluran air mata tersumbat, mata tidak dapat sepenuhnya mengeluarkan air mata, yang menyebabkan nyeri dan kemerahan pada kelopak mata.

Orang dengan kelopak mata tersumbat juga mungkin memperhatikan kumpulan cairan dan minyak mirip lendir atau biasa disebut belek.

Mata mereka mungkin akan tertutup saat bangun tidur.

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap saluran air mata yang tersumbat.

Gejala sering membaik saat mereka berusia 1 tahun.

Dalam kebanyakan kasus, saluran air mata yang tersumbat mengganggu tetapi tidak berbahaya.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Mata Belekan sesuai Penyebabnya

Kompres hangat dapat meredakan pembengkakan dan membantu saluran air mata mengalir.

Coba pijat area tersebut dengan lembut untuk mengurangi tekanan dan mengeringkan saluran.

Saluran air mata yang tersumbat terkadang bisa terinfeksi.

Jika kelopak mata sangat nyeri atau seseorang mengalami demam, mereka harus segera mencari perawatan. Infeksi mungkin memerlukan antibiotik dari dokter.

Apabila saluran air mata yang tersumbat tidak sembuh, dokter mungkin perlu melakukan prosedur medis untuk membukanya.

12. Pink eye

Konjungtivitis atau dikenal juga sebagai penyakit pink eye adalah peradangan pada konjungtiva mata, yaitu jaringan tipis dan bening yang melapisi kelopak mata dan bola mata.

Orang dengan pink eye biasanya memiliki bola mata berwarna merah muda atau merah dan mungkin mengalami nyeri, gatal, serta kelopak mata bengkak.

Bentuk konjungtivitis yang paling umum adalah infeksi virus yang hilang dengan sendirinya setelah 7-10 hari.

Namun, infeksi bakteri juga bisa menyebabkan konjungtivitis.

Kadang-kadang, alergi atau iritasi seperti parfum mengiritasi mata dapat menyebabkan konjungtivitis.

Kompres hangat bisa membantu meredakan nyeri.

Baca juga: 8 Penyebab Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Seseorang dengan konjungtivitis juga harus melakukan tindakan ini:

  • Jaga kebersihan mata dan bebas dari riasan
  • Hindari menggosok atau menyentuh mata
  • Sering-seringlah mencuci tangan untuk mencegah penyebaran infeksi.

Jika gejalanya memburuk, nyeri menjadi parah, atau pink eye tidak hilang dalam beberapa hari, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau