KOMPAS.com - Pelumas vagina biasanya digunakan pasangan yang vaginanya kering saat akan berhubungan seks.
Selain itu, ada juga pasangan yang menggunakan pelumas vagina untuk menambah kenyamanan dan sensasi saat bercinta.
Di pasaran, kini jamak tersedia beragam pelumas vagina. Ada yang berbahan dasar air, minyak, silikon, campuran, sampai alami.
Baca juga: 6 Penyebab Vagina Kering, Tak Selalu Terkait Menopause
Banyaknya pilihan pelumas vagina tersebut tak jarang membuat wanita bingung memilih jenis yang paling tepat.
Sebelum mengulas tips memilih pelumas vagina yang aman, ketahui lebih dulu kapan wanita perlu menggunakannya.
Pelumas vagina dapat menggantikan fungsi cairan pelumas alami dari vagina. Melansir Women’s Health Concern, pelumas alami dihasilkan oleh kelenjar bartholin di leher rahim.
Fungsi pelumas vagina alami yakni untuk menjaga organ intim wanita tetap lembab dan kenyal.
Dengan vagina yang lembab, organ inti bisa tetap bersih dan sel kulit mati di sekitarnya bisa terangkat.
Pelumas vagina alami cenderung sedikit asam. Hal itu bukannya tanpa alasan. Tujuannya untuk menjaga area kewanitaan tetap sehat, sampai mencegah infeksi seperti sariawan vagina.
Sangat normal apabila wanita mengeluarkan pelumas alami seperti keputihan. Saat terangsang, kelenjar bartholin menghasilkan kelembapan ekstra untuk melancarkan hubungan seks.
Baca juga: 7 Manfaat Berhubungan Seks di Pagi Hari yang Sayang untuk Dilewatkan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.