Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2021, 10:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Pada akhirnya, mereka menganalisis data yang bersumber dari 456.155 peserta dewasa berusia antara 30 hingga 79 tahun.

Semua perkembangan kesehatan peserta ini kemudian ditindaklanjuti untuk jangka waktu rata-rata 9,2 tahun.

Selama periode ini, 1.731 peserta didiagnosis menderita kanker kerongkongan.

Lv dan tim menemukan korelasi positif antara minum teh panas, asupan alkohol secara teratur, dan merokok dengan risiko kanker kerongkongan yang lebih tinggi.

Mereka yang melakukan ketiga kebiasaan ini menunjukkan peningkatan lima kali lipat risiko kanker jenis ini dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak minum teh pada suhu tinggi, minum alkohol, atau merokok.

Individu yang hanya minum teh panas juga tidak memiliki risiko kanker kerongkongan yang lebih tinggi.

Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa efek terpadu dari ketiga perilaku tersebut merupakan faktor risiko utama.

Berdasarkan temuan tersebut, Lv dan rekan menyarankan orang untuk memilih kebiasaan mereka dengan hati-hati.

Jika mereka merasa sulit untuk berhenti minum atau merokok sehari-hari, para peneliti menyarankan untuk menghindari minum teh pada suhu yang sangat tinggi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau