Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Manfaat Kaviar dan Alasan Harganya Mahal

Kompas.com - 06/12/2021, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kaviar adalah salah satu makanan termahal di dunia, harga tertinggi dari jenisnya bisa mencapai 34.500 dollar AS (Rp 500 juta) per kilogram.

Menurut Guiness World Records, kaviar termahal Rp 500 juta per kilogram tercatat berasal dari ikan sturgeon beluga albino yang berusia mungkin 100 tahun, seperti yang dikutip dari BBC.

Telur ikan sturgeon ini memiliki berbagai jenis, yang paling umum adalah osetra, beluga, kaluga, sevruga, sterlet, dan hackleback.

Baca juga: 7 Nutrisi yang Baik untuk Kesehatan Mata, Bukan Hanya Vitamin A

Kaviar memiliki tekstur berlendir, rasanya asin, amis, dan akan lumer ketika dimakan.

Melansir Healthline, satu porsi kaviar 28 gram mengandung:

  • 75 kalori
  • 7 gram protein
  • 5 gram lemak
  • 1 gram karbohidrat
  • Vitamin B12 236 persen dari angka kecukupan gizi (AKG)
  • Selenium 34 persen dari AKG
  • Zat besi 19 persen dari AKG
  • Natrium 18 persen dari AKG

Satu porsi saja sudah lebih dari dua kali lipat kebutuhan vitamin B12 harian. Vitamin B12 harian sangat penting untuk perkembangan dan fungsi sistem saraf, serta baik untuk produksi DNA dan sel darah merah.

Satu porsi kaviar juga menyediakan sejumlah kecil kalsium serta vitamin A, D, dan E.

Selain itu, kaviar merupakan sumber asam lemak omega-3 yang disebut asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Asam lemak ini yang menyimpan sebagian besar manfaat kesehatan.

Dalam kaviar 28 gram menyediakan 800 mg EPA dan 1.080 mg DHA.

Harga mahal kaviar tidak hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga besarnya kandungan manfaat bagi kesehatan yang didukung oleh sains. Berikut beberapa manfaat kaviar yang dikutip dari berbagai sumber:

Baca juga: 11 Cara Menjaga Kesehatan Mata yang Baik Diperhatikan

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Melansir Healthline, sebuah penelitian menemukan kaviar bermanfaat sebagai sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung. Meski demikian, penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan.

Asam lemak omega-3 umumnya digunakan untuk mencegah dan mengelola faktor risiko penyakit jantung.

Omega-3 dapat mengurangi detak jantung dan penyempitan pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah.

Omega-3 dapat menurunkan kadar trigliserida darah dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).

Omega-3 mencegah trombosit dalam darah menggumpal, yang merupakan faktor risiko stroke.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau