Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Rempah-rempah dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Kompas.com - 07/12/2021, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara kaya rempah-rempah. Tidak hanya sebagai bumbu masak, rempah-rempah juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, seperti antioksidan dan antikanker.

Jauh sebelum muncul pengobatan modern, orang di Yunani kuno menggunakan berbagai rempah-rempah untuk pengobatan.

Mengutip Indonesia.go.id, rempah-rempah digunakan sebagai minuman obat alami atau jamu sejak 1300 M. 

Rempah-rempah biasanya direbus atau ditumbuk untuk diambil sarinya menjadi jamu. 

Berikut daftar rempah-rempah yang bermanfaat untuk mengobati penyakit, seperti yang dilansir dari berbagai sumber:

Baca juga: Cabai Rawit, Cabai Merah, atau Cabai Hijau, Mana yang Lebih Sehat?

1. Kunyit

Kunyit yang mengandung senyawa kurkumin, adalah salah satu bumbu paling populer yang berguna untuk memasak dan menjaga kesehatan.

Penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa kunyit memiliki beberapa manfaat anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, antivirus, dan antiparasit.

Mengutip Healthline.com, kandungan antioksidannya yang sangat kuat membantu melawan kerusakan oksidatif, yang diyakini sebagai salah satu mekanisme kunci di balik penuaan dan banyak penyakit lainnya.

Kurkumin dalam kunyit juga sangat efektif sebagai anti-inflamasi setara dengan beberapa obat anti-inflamasi.

Studi menunjukkan bahwa kunyit dapat meningkatkan fungsi otak, melawan Alzheimer, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, dan meredakan radang sendi.

2. Jahe

Orang telah menggunakan jahe selama ribuan tahun sebagai rempah obat untuk mual dan masalah pencernaan.

Beberapa penelitian terkontrol di zaman modern telah membuktikan bahwa jahe betul berfungsi sebagai antiemetik, obat yang dikonsumsi untuk mengatasi mual dan muntah.

Mengutip Healthline, penelitian telah secara konsisten menunjukkan bahwa 1 gram atau lebih jahe berhasil mengobati mual.

Sama dengan kunyit, jahe juga mengandung sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang sangat tinggi.

Sifat anti-inflamasi jahe yang kuat dapat membantu mengatasi nyeri.

Mengutip Medical News Today, beberapa studi telah menunjukkan bahwa jahe memiliki efek antikanker.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tingkat antioksidan jahe yang tinggi, yang dapat memperlambat reproduksi sel kanker.

Mengutip Healthline, satu studi pada subjek yang berisiko terkena kanker usus besar menemukan bahwa 2 gram ekstrak jahe per hari menurunkan penanda peradangan usus besar, dengan cara yang sama seperti aspirin.

Penelitian lain menemukan bahwa campuran jahe, kayu manis, damar wangi, dan minyak wijen menurunkan rasa sakit dan kekakuan yang dialami oleh mereka yang menderita osteoartritis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau