Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Preeklamsia, Kondisi yang Bisa Bahayakan Ibu Hamil

Kompas.com - 17/12/2021, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

  • Hipertensi kronis

Jika ibu hamil sudah memiliki hipertensi kronis, memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklamsia.

  • Kehamilan pertama

Risiko terkena preeklamsia paling tinggi selama kehamilan pertama.

  • Pasangan baru

Setiap kehamilan dengan pasangan baru meningkatkan risiko preeklamsia lebih dari kehamilan kedua atau ketiga dengan pasangan sebelumnya.

  • Usia

Risiko preeklamsia lebih tinggi untuk ibu hamil yang sangat muda serta ibu hamil yang lebih tua dari 35 tahun.

Baca juga: 7 Penyebab Kontraksi Palsu, Ibu Hamil Perlu Tahu

  • Balapan

Wanita kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklamsia dibandingkan wanita dari ras lain.

  • Kegemukan

Risiko preeklamsia lebih tinggi jika mengalami obesitas.

  • Kehamilan ganda

Preeklamsia lebih sering terjadi pada wanita yang mengandung anak kembar, kembar tiga atau kelipatan lainnya.

  • Interval antara kehamilan

Memiliki bayi kurang dari dua tahun atau lebih dari 10 tahun menyebabkan risiko preeklamsia yang lebih tinggi.

  • Riwayat kondisi tertentu

Memiliki kondisi tertentu sebelum hamil yang dapat meningkatka risiko preeklamsia, seperti tekanan darah tinggi kronis, migrain, diabetes tipe 1 atau tipe 2, penyakit ginjal, pembekuan darah, atau lupus.

  • Fertilisasi in vitro

Risiko preeklamsia meningkat jika bayi dikandung dengan fertilisasi in vitro.

Baca juga: 6 Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil Trimester Pertama

Komplikasi preeklamsia

Mengutip WebMD, preeklamsia dapat membuat plasenta ibu hamil tidak mendapatkan cukup darah, yang dapat menyebabkan bayi lahir sangat kecil.

Ini juga salah satu penyebab paling umum dari kelahiran prematur dan komplikasi yang dapat mengikuti, termasuk ketidakmampuan belajar, epilepsi, cerebral palsy, masalah pendengaran dan penglihatan.

Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi yang jarang namun serius yang meliputi:

  • Stroke
  • Penangkapan
  • Penumpukan cairan di dada
  • Gagal jantung
  • Kebutaan reversibel
  • Pendarahan dari hati
  • Keluar darah setelah melahirkan

Ketika preeklamsia atau eklampsia merusak hati dan sel darah, bisa mendapatkan komplikasi yang disebut sindrom HELLP. Itu singkatan dari:

  • Hemolisis

Ini adalah saat sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh rusak.

  • Peningkatan enzim hati (Elevated liver enzymes)

Tingginya kadar bahan kimia ini dalam darah memicu masalah hati.

  • Jumlah trombosit rendah (Low platelet counts)

Ini adalah saat tidak memiliki cukup trombosit, sehingga darah tidak menggumpal sebagaimana mestinya.

Baca juga: 3 Jenis Anemia yang Umum Terjadi pada Ibu Hamil 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau