Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2021, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Cedera kepala adalah berbagai trauma yang bisa terjadi di kulit kepala, tengkorak, atau otak.

Mengutip Medline Plus, cedera kepala dapat bersifat tertutup atau terbuka.

Cedera kepala tertutup, artinya telah terjadi pukulan atau hantaman suatu benda ke kepala, tetapi tidak sampai mematahkan tengkorak.

Baca juga: Cedera Kepala Berat

Cedera kepala terbuka, artinya telah terjadi pukulan atau hantaman yang mematahkan tengkorak dan mempengaruhi otak.

Ini lebih mungkin terjadi ketika Anda dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi, seperti dalam kecelakaan kendaraan.

Itu juga bisa terjadi karena tembakan senjata ke kepala.

Cedera kepala meliputi:

  • Gegar otak: jenis cedera otak traumatais yang paling umum terjadi.
  • Luka kulit kepala.
  • Fraktur tengkorak.

Cedera kepala dapat menyebabkan pendarahan:

  • Di jaringan otak.
  • Pada lapisan yang mengelilingi otak ( perdarahan subarachnoid, hematoma subdural, hematoma ekstradural).

Baca juga: Cedera Kepala Ringan

Pertolongan pertama untuk cedera kepala

Mengutip Mount Sinai, belajar mengenali cedera kepala serius dan memberikan pertolongan pertama dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

1. Hubungi petugas medis

Segera hubungi bantuan medis, jika kondisi orang tersebut:

  • Sangat mengantuk.
  • Berperilaku tidak normal atau mengucapkan hal yang tidak masuk akal.
  • Mengalami sakit kepala parah atau leher kaku.
  • Kejang.
  • Pupil mata ukurannya tidak sama.
  • Tidak dapat menggerakkan lengan atau kaki.
  • Kehilangan kesadaran walaupun sesaat.
  • Muntah lebih dari sekali.

2. Periksa napas

Periksa jalan napas, pernapasan, dan sirkulasinya. Jika perlu, bisa memberikan bantuan pernapasan dan CPR.

3. Stabilkan kepala dan leher

Jika pernapasan dan detak jantung orang tersebut normal, tetapi tidak sadarkan diri, perlakukan seolah-olah ada cedera tulang belakang.

Stabilkan kepala dan leher dengan meletakkan tangan di kedua sisi kepala orang tersebut.

Jaga agar kepala sejajar dengan tulang belakang dan cegah gerakan sambil menunggu bantuan medis tiba.

Baca juga: Cedera Kepala

4. Hentikan pendarahan

Hentikan pendarahan dengan menekan kuat kain bersih pada luka.

Jika cederanya serius, berhati-hatilah untuk tidak menggerakkan kepala orang tersebut.

Jika darah merembes melalui kain, jangan lepaskan kain itu. Tempatkan kain lain di atas yang pertama.

5. Penanganan pendarahan 

Jika ada kecurigaan adanya fraktur tengkorak, maka jangan memberikan tekanan langsung pada tempat pendarahan.

Jangan juga berusaha membersihkan kotoran (tanah/debu) dari luka.

Usahakan tutupi saja luka itu dengan kain kasa steril.

6. Cegah tersedak

Jika orang tersebut muntah, untuk mencegah tersedak, gulingkan kepala, leher, dan tubuh orang tersebut bersamaan ke samping.

Ini masih untuk melindungi tulang belakang, yang harus selalu Anda asumsikan terluka jika terjadi cedera kepala.

Anak-anak sering muntah sekali setelah cedera kepala.

Mungkin terkesan tidak menjadi masalah, tetapi hubungi dokter untuk panduan lebih lanjut.

Baca juga: Cedera Kepala, Kapan Perlu Waspada?

7. Kompres dengan es

Berikan kompresan es ke area yang mengalami pembengkakan yang terlihat.

Untuk mengompresnya, taruh es ke dalam handuk agar tidak langsung menyentuh kulit.

8. Hal yang perlu dihindari

Jangan lakukan beberapa hal yang berbahaya, meliputi:

  • Jangan mencuci luka di kepala yang dalam atau banyak mengeluarkan darah.
  • Jangan melepaskan apa pun yang mencuat dari kepala.
  • Jangan pindahkan orang tersebut dengan gegabah, kecuali benar-benar diperlukan.
  • Jangan mengguncang tubuh orang itu, jika ia terlihat linglung.
  • Jangan melepaskan helmnya jika mencurigai adanya cedera kepala yang serius.
  • Jangan biarkan orang tersebut minum alkohol dalam waktu 48 jam setelah alami cedera kepala serius.

Cedera kepala serius yang melibatkan pendarahan atau kerusakan otak harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Cedera Kepala: Jenis, Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau