Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Jenis Diet Populer untuk Dapatkan Tubuh Ideal yang Layak Dicoba

Kompas.com - 01/01/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Namun, sebagian orang mungkin tidak cocok dengan diet ini karena meningkatkan kolesterol jahat (LDL).

Dalam kasus yang sangat jarang, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut ketoasidosis nondiabetik.

Kondisi ini tampaknya lebih sering terjadi pada wanita menyusui dan bisa berakibat fatal jika tidak diobati.

Baca juga: Sebelum Lakukan Diet, Pahami 4 Prinsip Penting Ini

4. Diet vegan

Mengutip Medical News Today, diet vegan ini bisa dikatakan lebih karena filosofi yang diyakini, bukan sekedar diet biasa.

Seorang vegan tidak makan apa pun yang berbasis hewani, termasuk telur, susu, dan madu.

Vegan biasanya tidak mengadopsi veganisme hanya untuk alasan kesehatan, tetapi juga karena alasan lingkungan, etika, dan welas asih.

Jenis diet ini berpegang pada pemahaman bahwa jika semua orang makan makanan nabati, maka:

  • Lingkungan akan mendapat manfaat.
  • Hewan akan lebih sedikit menderita.
  • Lebih banyak makanan akan diproduksi.
  • Orang-orang pada umumnya akan menikmati kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.

Baca juga: Bahaya Obat Diet Herbal yang Harus Kita Waspadai

Mengutip Healthline, acuan pola makan veganisme dikaitkan dengan perlawanan terhadap eksploitasi dan kekejaman hewan.

Jenis diet ini juga merupakan bentuk vegetarian yang paling ketat.

Selain pantang makan daging, juga tidak bolek mengkonsumsi susu, telur, dan produk hewani lainnya, seperti gelatin, madu, albumin, whey, kasein, dan beberapa bentuk vitamin D3.

Diet vegan tampaknya sangat efektif dalam membantu orang menurunkan berat badan karena kandungan lemak dan seratnya yang sangat rendah dapat membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.

Satu studi 18 minggu menunjukkan bahwa orang-orang yang menjalani diet vegan kehilangan 4,2 kg lebih banyak dari pada mereka yang menjalani diet kontrol.

Kelompok vegan diizinkan makan sampai kenyang, tetapi kelompok kontrol harus membatasi kalori.

Penurunan berat badan pada diet vegan terutama terkait dengan pengurangan asupan kalori.

Diet vegetarian ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kematian dini.

Membatasi daging olahan juga dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan kematian akibat penyakit jantung atau kanker.

Hanya saja karena diet vegetarian menghilangkan makanan hewani sepenuhnya, ada beberapa nutrisi yang diperlukan tubuh mungkin menjadi sangat terbatas, seperti vitamin B12, vitamin D, yodium, zat besi, kalsium, seng, dan asam lemak omega-3.

Baca juga: Manfaat Diet Pescatarian

5. Diet paleo

Mengutip Food Spring, diet paleo ini mengacu seperti pola makan manusia gua dahulu.

Ide di balik diet paleo adalah bahwa kita merasakan yang terbaik saat kita makan seperti nenek moyang kita dari era Paleolitik.

Makanan, seperti yogurt, sereal, dan keju tidak ada di Zaman Batu, jadi kita juga tidak seharusnya makan itu.

Produk sereal, pasta, dan keju, juga pantang untuk dimakan.

Secara umum, diet paleo mencakup konsumsi makanan seperti ini:

  • Daging dan ikan.
  • Buah dan sayuran lokal.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Buah kering tanpa pemanis.
  • Telur.
  • Alpukat.
  • Havermut.

Mengutip Healthline, diet paleo ini menuai perdebatan apakah pola makan ini benar-benar menyediakan makanan yang sama dengan yang dimakan nenek moyang.
Ini terkait dengan beberapa manfaat kesehatan yang mengesankan.

Cara kerja diet paleo dengan menekankan makanan utuh, protein tanpa lemak, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Namun, menghindari makanan olahan, gula, susu, dan biji-bijian.

Beberapa versi diet paleo yang lebih fleksibel memungkinkan untuk mengkonsumsi produk susu seperti keju dan mentega, serta umbi-umbian seperti kentang dan ubi jalar.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet paleo dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dan pengurangan ukuran pinggang.

Dalam penelitian, pelaku diet paleo secara otomatis makan lebih sedikit karbohidrat, lebih banyak protein, dan 300-900 kalori lebih sedikit per hari.

Jenis diet ini tampaknya efektif untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti kolesterol, gula darah, trigliserida darah, dan tekanan darah.

Baca juga: Benarkah Soda Diet Lebih Sehat?

6. Diet makanan mentah

Mengutip Medical News Today, diet makanan mentah melibatkan konsumsi makanan dan minuman yang tidak diproses, sepenuhnya berbasis tanaman, dan idealnya organik.

Ahli makanan mentah percaya bahwa setidaknya tiga perempat dari asupan makanan seseorang harus terdiri dari makanan mentah.

Sementara, ada empat jenis utama diet makanan mentah, yaitu:

  • Vegetarian mentah (telur dan susu boleh dikonsumsi).
  • Vegan mentah (melarang semua produk hewani).
  • Omnivora mentah.
  • Karnivora mentah.

Banyak orang yang menjalani jenis diet ini percaya bahwa makan makanan mentah dapat membuat tubuh lebih mampu mencegah dan melawan penyakit, terutama kondisi kronis.

Sedangkan risikonya adalah beberapa makanan tidak aman untuk dimakan mentah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com