Sebuah studi yang lebih baru melihat efek insomnia persisten dan kematian selama 38 tahun.
Mereka menemukan bahwa mereka dengan insomnia persisten memiliki 97 persen peningkatan risiko kematian.
Baca juga: 12 Penyebab Insomnia yang Bisa Terjadi
Mengutip Doylestown Health, insomnia dibedakan dalam 2 jenis, yaitu primer dan sekunder.
Insomnia primer adalah ketika seseorang memiliki masalah tidur yang tidak berhubungan langsung dengan kondisi atau masalah kesehatan lainnya.
Insomnia primer ini biasanya terkait dengan terjadinya perubahan hidup, seperti rasa kecewa berat atau stres jangka panjang.
Insomnia sekunder artinya seseorang mengalami masalah tidur karena hal lain, seperti kondisi kesehatan atau efek samping obat yang diminum.
Masalah kesehatan yang biasa menjadi penyebab insomnia sekunder, misalnya:
Baca juga: 15 Cara Mengatasi Insomnia yang Baik Dilakukan
Ada banyak alasan mengapa seseorang sulit tidur. Banyak dari mereka mengalami insomnia terkait dengan kebiasaan sehari-hari, gaya hidup, dan kondisi pribadi, seperti:
Selain itu, zat-zat tertentu yang dikonsumsi juga bisa memicu insomnia, seperti:
Baca juga: Olahraga Sebelum Tidur Sebabkan Insomnia, Mitos atau Fakta?
Mengutip Doylestown Health, perubahan gaya hidup dalam beberapa kasus sering kali dapat memicu insomnia jangka pendek.
Bisa juga melakukan terapi perilaku kognitif (CBT), program terstruktur yang membantu individu mengatasi pikiran dan tindakan yang menyebabkan insomnia.
Ada juga banyak obat bebas dan resep yang dapat digunakan sebagai alat bantu tidur.
Selain itu, bisa mencoba memperbaiki tidur dengan latihan relaksasi dan meditasi.
Jika insomnia masih tidak bisa diatasi, maka perlu membicarakannya ke dokter umum yang bisa memberikan rujukan untuk menemui spesialis tidur.
Baca juga: 3 Cara Meditasi untuk Atasi Insomnia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.