Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/01/2022, 18:01 WIB

KOMPAS.com - Pneumonia pada anak adalah masalah kesehatan yang pantang disepelekan.

Perlu diketahui, pneumonia adalah infeksi yang membuat paru-paru meradang dan kantong udaranya terisi nanah atau cairan lainnya.

Penyakit ini apabila tidak diobati dengan cepat dan tepat bisa menyebabkan sesak napas sampai infeksi serius.

Baca juga: Kenali Penyebab Pneumonia pada Anak

Untuk itu, para orangtua yang mendapati gejala pneumonia pada anak perlu mengetahui beberapa cara mengatasi penyakit ini sebelum bertambah parah.

Sebelum mengenali apa saja yang perlu dilakukan saat si kecil terkena pneumonia, ketahui juga beberapa gejalanya.

Gejala pneumonia pada anak

Melansir Kid’s Health, beberapa gejala pneumonia pada anak yang pantang disepelekan, antara lain:

  • Demam
  • Batuk
  • Badan panas dingin
  • Napas jadi cepat dan susah
  • Mengi
  • Muntah
  • Dada sakit
  • Sakit perut
  • Badan lemas dan jadi kurang aktif
  • Tidak nafsu makan

Para orangtua perlu segera memeriksakan anaknya ke dokter apabila si kecil merasakan gejala di atas.

Pneumonia pada anak bisa disembuhkan dengan perawatan medis yang tepat. 

Baca juga: 13 Gejala Pneumonia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasi pneumonia pada anak

Penanganan penyakit pneumonia pada anak perlu disesuaikan akar penyebabnya.

Penyebab pneumonia bisa berasal dari infeksi virus seperti flu, respiratory syncytial virus (RSV), atau Covid-19.

Selain itu, sejumlah bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae tipe b (HIB), atau Pneumonia pneumokokus juga bisa memicu penyakit ini.

Melansir Cedars-Sinai, berikut beberapa cara mengatasi pneumonia pada anak:

  • Berikan obat sesuai petunjuk dokter, obat yang diberikan bisa obat antivirus jika penyebab pneumonia karena infeksi virus atau obat antibiotik apabila penyebab pneumonia karena infeksi bakteri
  • Arahkan anak agar banyak beristirahat
  • Berikan banyak cairan
  • Apabila demam anak tinggi, berikan obat penurun demam sesuai rekomendasi dokter. Jangan sembarangan memberikan obat demam untuk anak
  • Sering keringkan hidung anak dengan penyedot hidung untuk membantu menghilangkan lendir kental di saluran napas

Apabila kondisi pneumonia anak tidak bisa diobati di rumah, dokter biasanya menyarankan si kecil dirawat di rumah sakit.

Selama perawatan di rumah sakit, anak bakal diberikan obat untuk meredakan gejala penyakit, diberi infus apabila anak susah mendapatkan asupan cairan yang cukup, atau terapi oksigen jika anak sesak napas.

Untuk kasus pneumonia pada anak yang parah, si kecil akan dirawat di unit perawatan intensif khusus anak-anak.

Baca juga: Apakah Pneumonia Menular?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+