"Pada trimester ketiga, mencapai kondisi pro-inflamasi lainnya untuk mempersiapkan persalinan," lanjutnya.
Meski wanita hamil cenderung memiliki sistem kekebalan yang menurun, bukan berarti mengalami gangguan kekebalan, seperti penderita penyakit kanker, kata Mary Jane Minkin, seorang profesor klinis kebidanan dan ilmu ginekologi dan reproduksi di Yale Medical School.
"Wanita hamil dianggap sebagai 'kelompok populasi khusus' karena keadaan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan," kata Dr Wider.
Terkait Covid-19, Dr. Minkin mengatakan bahwa orang hamil rentan terhadap penyakit serius karena alasan di luar respons imun mereka.
Kehamilan juga menyebabkan "regangan luar biasa" pada sistem kardiovaskular Anda, dengan wanita hamil memompa volume darah yang meningkat.
Jika seorang wanita memiliki kondisi jantung yang mendasari saat hamil dan kemudian terinfeksi Covid-19, "dia akan berada dalam kondisi yang sangat buruk," kata Dr. Minkin.
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Susah Tidur setelah Covid-19
Mengutip Healthline, bukti menunjukkan jika Covid-19 yang dibawa ibu hamil telah masuk ke plasenta, maka janin menghadapi risiko lebih besar mengalami:
Greg Marchand, obgyn bersertifikat mengatakan bahwa wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami kelahiran prematur.
“Beberapa di antaranya mungkin karena kebutuhan wanita yang mungkin memiliki gejala Covid-19 untuk melahirkan lebih awal agar membantu ibu pulih dari pneumonia,” kata Marchand.
Studi lain menemukan bahwa wanita hamil yang tidak divaksinasi dan mengembangkan Covid-19, virus itu tampaknya menyerang plasenta dan meningkatkan risiko bayi lahir mati.
Meski Marchand mengatakan ada juga wanita hamil yang didiagnosisi terinfeksi Covid-19 melahirkan dengan baik.
Sehingga, ia menyarankan beberapa langkah agar wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 tidak mengembangkan penyakit lebih parah, yaitu dengan:
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Napas Mudah Ngos-ngosan setelah Covid-19
Mengutip Mayo Clinic, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan wanita hamil dan orang-orang di dalam rumahnya untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19 dan mengurangi risiko penyebarannya ke orang lain.
Vaksin Covid-19 diberikan sebelum terinfeksi saat kehamilan dapat membantu mencegah infeksi dan gejala yang lebih parah.
Kekebalan yang diberikan dari vaksin Covid-19 dapat melewati plasenta dan membantu melindungi bayi baru lahir terinfeksi pascamelahirkan.
“Ada banyak bukti yang menunjukkan keamanan vaksin tertentu untuk ibu dan bayi dan potensi manfaatnya, seperti memberikan kekebalan dan menurunkan risiko penyakit serius pada neonatus,” kata Sekhon.
Neonatus adalah masa sejak bayi lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
“Vaksin Covid-19 telah disetujui dan dianjurkan pada ibu hamil dan menyusui,” imbuhnya.
Baca juga: Mudah Lelah setelah Covid-19, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.