Mengutip Healthline, teh jahe terbuat dari akar tebal tanaman Zingiber officinale dan telah digunakan sejak zaman kuno untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan perut.
Penelitian pada manusia menunjukkan bahwa mengonsumsi 1-1,5 gram kapsul jahe setiap hari dalam dosis terbagi dapat meredakan mual.
Kemudian, suplemen jahe dapat berfungsi untuk:
Baca juga: Cara Mencegah Perut Kembung selama Kehamilan
Mengutip Healthline, Adas (Foeniculum vulgare) secara tradisional telah digunakan untuk gangguan pencernaan, termasuk:
Penelitian pada tikus, pengobatan dengan ekstrak adas membantu melindungi saluran pencernaan dari tukak. Mencegah bisul dapat mengurangi risiko perut kembung.
Namun, penelitian pada manusia tentang teh adas diperlukan untuk memastikan manfaatnya terhadap pencernaan.
Mengutip Healthline, akar gentian (gentiana lutea) adalah herbal dengan rasa pahit.
Secara tradisional, akar gentian telah digunakan dalam produk obat dan teh herbal yang diformulasikan untuk membantu mengobati perut kembung, gas, dan masalah pencernaan lainnya.
Akar gentian mengandung senyawa tanaman pahit, termasuk iridoid dan flavonoid.
Keduanya dapat merangsang pelepasan cairan pencernaan dan empedu untuk membantu memecah makanan serta meredakan perut kembung.
Namun, teh akar gentian belum diuji pada manusia dan tidak disarankan untuk penderita maag, karena dapat meningkatkan keasaman lambung.
Baca juga: Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
Mengutip Healthline, dalam pengobatan tradisional, chamomile digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, gas, diare, mual, muntah, dan maag.
Kemudian, penelitian pada hewan dan tabung percobaan menunjukkan bahwa chamomile dapat mencegah infeksi bakteri Helicobacter pylori, yaitu penyebab sakit maag dan pemicu perut kembung.
Chamomile juga merupakan salah satu herbal dalam suplemen cair Iberogast, yang telah terbukti membantu mengurangi sakit perut dan tukak lambung.
Namun, penelitian pada manusia tentang teh chamomile diperlukan untuk memastikan manfaat pencernaannya.