KOMPAS.com - Para orangtua perlu mengetahui jumlah urine anak normal atau tidak untuk mengetahui kondisi kesehatan buah hatinya.
Perlu diketahui, ciri-ciri urine normal bisa diketahui lewat jumlah, warna, dan frekuensi pengeluarannya setiap hari.
Dilansir dari Healthline, penyebab jumlah urine menurun bisa berasal dari kekurangan cairan, infeksi, cedera, sampai penyumbatan saluran kencing.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Urine Normal Anak menurut IDAI
Urine anak juga bisa berkurang jumlahnya karena penyakit gagal ginjal akut atau masalah kesehatan lainnya.
Untuk itu, ada baiknya orangtua mengenali jumlah urine normal anak dan cara menghitungnya berikut ini.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Urine Normal dari Kandungan, Warna, dan Jumlahnya
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, jumlah urine normal pada anak bisa berbeda-beda, tergantung usianya. Berikut penjabarannya:
Untuk mengetahui jumlah urine normal anak di atas, orangtua bisa menghitung atau mengukurnya.
Baca juga: Kenali Pemeriksaan Protein Urine untuk Melihat Fungsi Ginjal
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menakar jumlah urine anak normal atau tidak. Yakni:
Cara mengukur jumlah urine anak bisa menggunakan gelas ukur atau wadah ukur. Tampung urine anak lalu ukur dengan takaran yang tersedia di rumah.
Jumlah urine anak normal atau tidak bisa dihitung dengan rumus= jumlah urine (dalam satuan ml) dibagi berat badan anak (dalam satuan kilogram) lalu hasilnya dibagi dengan lamanya waktu pengukuran urine (dalam satuan jam).
Sebagai contoh, anak usia 10 tahun memiliki berat badan 30 kilogram, jumlah urine yang dikeluarkan sejak pukul 6 pagi sampai 12 siang sebanyak 500 ml.
Maka, hasil pengukuran jumlah urine anak adalah 500 ml : 30 kg : 6 = 2,7 ml/kg/jam. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan jumlah urine normal.
Baca juga: 21 Penyebab Protein Urine Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Untuk anak yang masih menggunakan popok, orangtua juga bisa menghitung banyaknya jumlah urine yang dikeluarkan anak. Gunakan timbangan digital atau timbangan manual yang bisa mengukur akurat dalam satuan gram.
Cara mengukurnya hampir sama. Rumusnya= Berat popok kotor dikurangi berat popok bersih (dalam satuan gram), lalu bagi dengan berat badan anak (dalam satuan kg), dibagi durasi pengkuran (dalam satuan jam).
Perlu dicatat, menurut IDAI, berat dalam satuan gram nantinya akan disetarakan menjadi ml, 1 gram setara dengan 1 ml.
Sebagai contoh, bayi berumur 12 bulan memiliki berat badan 10 kg, berat popok bersih 20 gram dan berat popok kotor 80 gram, popok tersebut digunakan selama 3 jam.
Maka, pengukuran jumlah urine anak adalah (80 gram atau ml-20 gram atau ml) : 10 kg : 3 jam = 2 ml/kg/jam. Artinya, jumlah urine normal.
Para orangtua bisa menggunakan acuan jumlah urine normal anak dan cara menghitungnya dari IDAI di atas.
Baca juga: 8 Gejala Gagal Ginjal pada Anak yang Pantang Disepelekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.