Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Dr. Dimas mengatakan bahwa sebanyak 29 sampel cairan bilas bronkus alveolar (BAL) dari pasien EVALI yang diteliti, ditemukan bahwa di dalamnya mengandung 100 persen vitamin E asetat, 82 persen THC (tetrahidrokanabinol), dan 62 persen nikotin.

Biasanya dalam kandungan rokok elektrik terdapat campuran vitamin E asetat dan THC. THC adalah bahan kimia utama dalam ganja yang menyebabkan Anda merasa mabuk.

Baca juga: Apakah Rokok Elektrik Lebih Aman Dibanding Rokok Konvensional?

Apa saja tanda-tanda EVALI?

Dikutip dari CDC, tanda-tanda EVALI dari pengamatan kasus pada 2019 hingga 2020, diketahui sebagai berikut:

  • Gejala pernapasan, termasuk batuk, sesak napas, atau nyeri dada
  • Gejala gastrointestinal, termasuk mual, muntah, sakit perut, atau diare
  • Gejala konstitusional nonspesifik, seperti demam, menggigil, atau penurunan berat badan

Beberapa pasien telah melaporkan bahwa gejala mereka berkembang selama beberapa hari.

Sementara, yang lain melaporkan bahwa gejala mereka berkembang selama beberapa minggu.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

EVALI dapat menjadi tantangan untuk didiagnosis karena memiliki gejala yang sama dengan banyak kondisi paru lainnya.

EVALI dapat terjadi pada siapa saja yang menggunakan vape. Namun, Anda lebih mungkin mengalami EVALI parah yang membutuhkan rawat inap, jika Anda:

  • Berusia di bawah 35 tahun
  • Pengguna vape dengan kandungan THC

"EVALI bisa dialami oleh ramaja bahkan usia 13 tahun, tidak hanya orang dewasa. Ini juga bisa terjadi, meski (rokok elektrik) tidak mengandung ganja, full nikotin saja," ujarnya.

Dr. Dimas menyarankan kepada semua remaja maupun orang dewasa untuk tidak coba-coba menggunakan rokok elektrik, terutama jika tidak pernah menggunakan produk tembakau sebelumnya.

Baca juga: Waspada Tingginya Tingkat Kecanduan Rokok pada Remaja di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com